Dinkes Kota Sukabumi Fokus Deteksi penyakit TBC

Wahyu Handriana
Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wahyu Handriana

CIKOLE — Penyakit Tuberkulosis (TBC) atau virus yang menyerang paru-paru dapat membuat penderitanya mengalami gejala-gejala khusus.

Di Kota Sukabumi jumlah kasus kasus TB suspek pada tahun 2022 telah mencapai 564 orang. Bahkan jumlah pasien TB MDR (Multi Drug Resistant) sebanyak 20 orang dan 1 orang meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wahyu Handriana.

Dikatakannya, TB MDR sangat berbahaya, terlebih pasien penderitanya memerlukan penanganan khusus, karena tingkatan penyakitnya sudah lebih tinggi.

Sehingga obat-obatan yang dikonsumsi pun harus ditambah dengan jenis obat lainnya.Pasien TBC MDR juga memerlukan penanganan serius untuk mencegah kematian.

“Pasien ini awalnya mengabaikan untuk terus mengkonsumsi obat. Namun karena lalai dia tidak lagi minum obat. Alhasil susah diobati sehingga rentan kematian, “kata Wahyu kepada Radar Sukabumi (29/5).

Menurut dia, banyak penderita TBC lalai dan tidak lagi mengkonsumsi obat alias drop out pengobatan. Selain itu pengobatan TB membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Efek sampingnya juga banyak mual, muntah, kuning, sakit lambung dan cara pengobatan TB membutuhkan waktu minimal enam bulan. Untuk bisa kembali normal seperti biasanya,” ungkapnya.

Wahyu mengimbau masyarakat agar mengantisipasi penularan virus TB dengan meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan paru-paru.

“Sebenarnya faktor utamanya daya tahan tubuh orang tersebut rendah sehingga mudah tertular. Biasanya orang dekat dengan penderita dan kontak yang cukup lama,” jelasnya.

Namun gejala penyakit TB terbilang mirip penyakit lain seperti batuk, keringat malam, berat badan menurun, dan tidak nafsu makan.

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menganjurkan warga untuk memeriksa penyakit TB agar bisa mengidentifikasinya.

Apabila terjadi batuk pada malam hari, keringat malam, berat badan menurun, nafsu makan menurun itu perlu diwaspadai. “Salah satu yang menunjukkan dia TBC atau bukan melalui foto rontgen melalui pemeriksaan laboratorium,” pungkasnya. (cr1/t)

TBC

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *