Warga Kebonpedes Pilih Tanam Palawija

Kadus Pamoyanan, Desa Kebonpedes, Asep Setiawan, saat menunjukkan tanaman sawi yang siap panen di Kampung Babakan Sirna, RT 1/4, Desa, Kecamatan Kebonpedes, kemarin (15/3).

KEBONPEDES – Petani yang ada di Desa/Kecamatan Kebonpedes lebih memilih bertani palawija ketimbang menanam padi. Selain dinilai hasil panennya lebih menjanjikan, juga dalam setahun bisa beberapa kali panen.

Kadus Pamoyanan, Desa Kebonpedes, Asep Setiawan mengatakan, sekitar 70 persen warga di Kedusunan Pamoyanan, Desa Kebonpedes saat ini lebih memilih bertani palawija dibanding padi.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, proses penanaman palawija dinilai lebih mudah jika dibandingkan dengan penanaman padi. “Modal juga bila dibanding palawija tidak sebesar bertanam padi,” ujar Asep kepada Radar Sukabumi, kemarin.

Dari sekian banyak jenis tanaman palawija, sambung Asep, warga di kedusunannya lebih banyak yang menanam sawi. Ini karena usia tanaman ini sangat singkat sampai usia panen. “Iya mayoritas sawi. Karena, proses dimulai tanam sampai panennya sangat cepat,” imbuhnya.

Kepala Desa Kebonpedes, Saepudin mengatakan, peralihan tanaman padi ke palawija ini karena para petani menilai tanaman palawija terbilang menguntungkan dibandingkan menanam padi.

“Apalagi, proses tanam palawija sampai musim panen sangat cepat. Seperti jenis sawi hanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan lebih sudah bisa dipanen. Tetapi kalau padi membutuhkan waktu 3 bulan lebih baru bisa dipanen,” imbuhnya.

Hasil produksi palawija dari petani Kebonpedes, ujar Saepudin, tidak hanya memasok kebutuhan di sejumlah pasar tradisional yang ada di Sukabumi. Namun juga memasok sampai ke luar daerah.

Seperti Bogor, Bekasi, Bandung dan Jakarta. “Namun, dari semua tanaman palawija yang ada di Desa Kebonpedes ini, hanya jenis sawi yang pemasarannya sampai ke luar daerah,” singkatnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *