Tahun Ini, Ada 1.520 Rutilahu di Kabupaten Sukabumi akan Direhab

EVALUASI : Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman saat melakukan rapat evaluasi dan pertemuan bersama puluhan peserta dari TFL perbaikan Rutilahu di Aula Balesawala, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Rabu (03/02/2021). FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dalam mengetaskan angka kemiskinan, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi, terus berupaya maksimal. Salah satunya berencana akan melakukan rehabilitasi Rumah tidak layak huni (Rutilahu) meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman saat melakukan rapat evaluasi dan pertemuan bersama puluhan peserta dari Tim Fasilitsor Lapangan (TFL) perbaikan Rutilahu di Aula Balesawala, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Rabu (03/02/2021).

“Pada tahun 2021 ini, rencananya akan ada rehabilitasi pembangunan Rutilahu sebanyak 1.520 unit yang tersebar di 38 desa dan 15 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi,” kata Dedi kepada Radar Sukabumi, Rabu (03/02/2021).

Menurut Dedi, dari setiap penerima program ini, akan mendapatkan biaya rehabilitasi Rutilahu sebesar Rp17.500.000. Belasan juta ini, untuk pembelian bahan material bangunan sebesar Rp16.500.000 dan Rp700.000 untuk upah kerja serta Rp300.00 untuk keperluan BOP LPM Desa. “Kalau jumlah total anggarannya, sekitar Rp26 miliyar. Anggaran ini, sumbernya dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. Inysa Allah, jika tidak ada kendala, program ini akan star pembangunannya pada Maret 2021 hingga Desember 2021 nanti,” bebernya.

Untuk mensukseskan progtam itu, maka Disperkim Kabupaten Sukabumi melakukan pertemuan dengan puluhan TFL program rutilahu Provinsi Jawa Barat. Selain itu, dalam pertemuan tersebut, juga dilakukan evaluasi dalam sisi manajerial perihal kegiatan yang telah dilaksanakan pada program Rutilahu di tahun 2020, kemudian hasilnya juga dijadikan bahan perbaikan untuk kesempurnaan kerja di tahun 2021 ini.

“Target pada 2021, kita masih menunggu kuota dan secara umum prinsipnya sama dengan tahun kemarin. Tetapi yang lebih detailnya, kita tengah menunggu kepastian kuota yang diberikan oleh APBD Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten Sukabumi itu, berapa,” timpalnya.

Sebab itu, dirinya berharap kutota untuk pembangunan Rutilahu di Kabupaten Sukabumi pada 2021 ini, bertambah dan tidak berpengaruh dari kondisi pandemi Covid-19. Meski demikian, jika dilihat dari sisi kebijakan anggaran, dirinya mengaku kuota pembangunan untuk Rutilahu di Kabupaten Sukabumi, sudah terkunci dari APBD Provinsi Jawa barat. “Meski begitu, kita berdoa saja tidak ada arah melintang berkaitan dengan Covid-19 ini. Karena, program ini bisa dilaksanan dan sangat bermafaat sekali bagi warga Kabupaten Sukabumi,” bebernya.

Menurutnya, untuk di tahun ini dirinya memprediksi soal kuota pembangunan Rutilahu di Kabupaten Sukabumi, dapat dimungkinkan meningkat hampir tiga kali lipat, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk itu, dirinya merasa bersyukur dengan keterpihakan pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pembangunan di Kabupaten Sukabumi. Sebab itu, dirinya berharap jumlah kuotanya ini tidak berubah, baik oleh kebijakan maupun oleh persoalan pandemi Covid-19. “Tahun 2020 itu, ada 520 unit rutilahu yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat. Namun, untuk di tahun 2021 ini, direncanakan akan ada rehabilitasi Rutilahu itu, sekitar 1.520 unit,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, saat ini jumlah Rutilahu di Kabupaten Sukabumi pada data awal hampir 14.000 ribu dan ribuan Rutilahu ini belum diselesaikan seluruhnya. Karena, menurut Dedi hampir setiap tahunnya, jumlah Rutilahu di Kabupaten Sukabmi, bukannya berkurang, tetapi malah bertambah. Padahal, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, terus menggencarkan pembangunan rehabilitasi Rutilahu. “Tetapi mudah-mudahan kita bersama-sama antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah dapat terus bersinergis untuk menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya. (Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *