Seribu ‘Kolecer’ Meriahkan HUT RI ke-73

BOJONGGENTENG— Untuk memeriahkan Hari Ulah Tahun (HUT) RI yang ke-73, ribuan kincir angin khas daerah sunda atau yang dikenal sebutan kolecer dipasang di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bojonggenteng. Selain merayakan HUT, pemasangan kolecer bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal yang saat ini sudah mulai terkikis oleh zaman.

Kepala Desa Bojonggaling Dodi Wahyudi mengatakan, sedikitnya seribu kolecer yang saat ini sudah terpasang di desa tersebut merupakan hasil buah tangan masayarakat sekitar secara bergorongroyong membuatnya untuk melestarikan kearifan lokal.

Bacaan Lainnya

“Kami bersama warga sekitar memasang seribu kolecer ini selain melestarikan kearifan lokal juga untuk mencipatakan destinasi wisata baru dengan sebutan Desa seribu kolecer,” kata Dodi kepada koran ini, kemarin (12/8).

Lebih lanjut Dodi menerangkan, desa yang dipimpinnya ini terpilih menjadi salah satu program destinasi wisata. Hal ini, hasil dari rujukan konsultan pariwisata Desa Bojonggaling menjadi desa seribu kolecer.

Sementara, rencananya peresmian destinasi wisata akan langsung diresmikan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami pada 14 Agustus 2018 mendatang. “Peresmian rencananya akan bertepatan pada peringatan HUT Pramuka Kuaran Kecamatan Bojonggenteng yang akan diselenggarakan di desa ini,” terangnya.

Mengingat banyaknya komunitas kolecer sambung dia, maka pemerintah desa dengan masyarakat berinisiatif untuk membuat serta memasang seribu kolecer. Sebab, tak dipungkiri generasi muda saat ini sudah melupakan kearifan lokal itu sehingga perlu dibangkitkan kembali dengan cara tersebut agar bisa melestarikan kolecer.

“Alhamdulilah masyarakat sangat antusias dan merespon positif ketika kami menyampaikan program seribu kolecer ini sehingga hampir seluruh masyarakat membuat dan memasangkan kolecer di sepanjang jalan menuju titik seribu kolecer,” paparnya.

Pihaknya, kini sudah membentuk komunitas Kawasan Desa Wisata untuk Selamatkan Lingkungan Hidup (Kadewi untuk Selingkuh). Pembentukan komunitas ini, untuk mengelola dan mengembangkan destinasi wisata sehingga dapat menjadi icon di wilayah. “Mudah-mudahan program ini bisa berjalan dengan lancar dan dinas terkait dapat merespon program ini dan desa kami menjadi kawasan wisata alam seribu kolecer,” pungkasnya.

 

(cr16/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *