PT TSS Kedepankan Praktek Pembangunan Berkelanjutan

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi saat melakukan pengecekan PT TSS di Desa Tanjungsanri, Kecamatan Jampangtengah, belum lama ini.

SUKABUMI — PT Tambang Semen Sukabumi (TSS) di Kabupaten Sukabumi, berupaya mempertahankan dan merealisasikan komitmennya dalam mengedepankan praktek pembangunan berkelanjutan dengan menyeimbangkan aspek lingkungan, sosial dan pembangunan ekonomi melalui kontribusi sosial perusahaan.

Misalnya saja, pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pembinaan ekonomi produktif dan berbagai kegiatan keagamaan maupun budaya.

Bacaan Lainnya

President Director, PT Semen Jawa dan PT TSS, Somchai Dumrongsil mengatakan, program tersebut sudah disepakati dalam MOU 2019 yang disusun atas kesepakatan Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) di setiap desa terdampak. “MoU ini juga disepakati bersama oleh pihak Pemdes dan diketahui oleh Bappeda,” kata Sumchai kepada Radar Sukabumi,  (25/10).

Tak hanya itu, lanjut Sumchai, perusahaan ini juga menjalankan program pemberdayaan masyarakat seperti, pelatihan pemasaran online, budidaya pisang, pelatihan memasak dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berada di sekitar area tambang.

“Terkait adanya tuntutan sebagian warga yang tergabung dalam, FWTB berdasarkan hasil pengamatan getaran dan kebisingan menggunakan alat pantau blastmate dan soundlevel. Bahwa noise level berada pada frekuensi 55 DBA dan tidak terdeteksi adanya getaran atau ground vibration di Kampung Leuwidinding, Desa Tanjungsari, hal ini sesuai dengan tingkat kebisingan maupun getaran yang diperbolehkan sesuai aturan,” ujarynya.

Ketika itu, sambung dia, suara terdengar lebih keras dari biasanya lantaran adanya bidang lemah pada struktur batuan yang menjorok ke dalam dan mendekati kolom lubang ledak. “Kemungkinan lain dari bidang lemah yang terpantau dilapangan adalah adanya retakan pada bidang perlapisan sehingga menyebabkan suara terdengar lebih keras daripada biasanya,” tandansya.

Berdasarkan hasil pengkajian dari konsultan Tim Ahli Blasting, Tim PT TSS akan melakukan antisipasi jika menemukan batuan serupa. Menurutnya, penambangan dengan metode blasting merupakan metode umum yang dijalankan di perusahaan tambang, termasuk PT TSS.

“Terkait keluhan warga yang diketahui sakit pada hari yang sama, pihak Rumah Sakit Syamsudin, SH telah mengeluarkan surat resmi yang menyatakan bahwa gejala yang ditimbulkan tidak berhubungan dengan gangguan akibat ledakan dari PT TSS,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *