Tangani Stunting, DPPKB Kabupaten Sukabumi Bentuk 6.300 Tim

DPPKB Kabupaten Sukabumi
Petugas DPPKB Kabupaten Sukabumi saat menggalakan progam MKJP atau KB untuk jangka panjang kepada pasangan usia subur untuk penanggulangan penyakit stunting.

SUKABUMI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi punya jurus jitu dalam menurunkan kasus stunting atau gagal tumbuh pada usia anak di Kabupaten Sukabumi.

Salah satunya dengan cara membentuk ribuan tim untuk melakukan percepatan penurunan penyakit stunting di Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi kepada Radar Sukabumi mengatakan, penanganan stunting merupakan program pemerintah pusat yang tidak lanjuti oleh pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi.

Untuk di tahun 2024 mendatang, ditargetkan Kabupaten Sukabumi harus 14 persen dalam kasus stunting.

“Untuk itu, saat ini di Kabupaten Sukabumi dalam percepatan penurunan stunting yang pertama ialah langkah kami menggerakan dan menggalakkan untuk pra KS dan KS 1 untuk ikut ber KB. Supaya mencegah terjadinya kehamilan dan kelahiran.

Nah itulah, jadi keluarga miskin yang tercegah akan kehamilan dan kelahiran dengan tidak diingikannya kelahiran anaknya, dapat terbebas dari penyakit stunting,” kata Agus kepada Radar Sukabumi saat berada di ruang kerjanya di Gedung DPPKB Kabupaten Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Pelabuhan II, Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi pada Jumat (12/11).

Selain itu, lanjut Agus, dalam percepatan penurunan kasus stunting di Kabupaten Sukabumi, DPPKB Kabupaten Sukabumi juga telah menecetuskan program pembentukan tim pendampingan dalam rangka pencegahan stunting.

Mereka difungsikan untuk mendampingi pasangan usia subur dalam rangka menjaga tentang kehamilannya serta berinovasi untuk memberikan masukan-masukan terhadap pasangan usia subur tersebut dengan jumlahnya satu timnya berjumlah tiga orang.

“Dalam satu tim ini, di dalamnya adalah petugas kesehatan, petugas gizi dan penyuluh ataupun kader. Nah itu satu tim itu cuma tiga orang di kali 2100 tim.

Jadi di Kabupaten Sukabumi memiliki 6.300 tim untuk melakukan percepatan penurunan penyakit stunting di Kabupaten Sukabumi,” paparnya.

DPPKB Kabupaten Sukabumi
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi bersama Kasi Advokasi DPKKB Kabupaten Sukabumi Dedi Supriatna saat membahas upaya dalam menurunkan kasus stunting.

Menurut Agus Sanusi, gebkrakan tersebut merupakan bantuan yang dibiayai langsung dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat.

Untuk itu, dirinya optimistis dengan upaya yang dilakukannya untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi ini akan tercapai di tahun 2024 nanti.

“Bahkan, Insya Allah untuk di Kabupaten Sukabumi akan dibawah dari 14 persen dan saya targetkan bisa sampai 12 persen,” bebernya.

Bukan hanya itu, dirinya juga mengaku memiliki program yang harus dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi, baik untuk kasus stunting maupun untuk kasus angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian bayi (AKB).

Yakni dengan menggalakan dari progam Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) atau KB untuk jangka panjang.

“Orang ber-KB untuk KS dan pra KS-nya, otomatis ini kasus stunting dan kelahiran yang tidak dinginkan Insya Allah stunting tidak akan ada.

Nah itu program nasional yang saat ini oleh Pak Bupati menjadi program unggulan dalam percepatan dan penanggulangan penurunan stunting,” paparnya.

Sebab itu, dirinya terus secara intensif menggalakan kepada msyarakat dan mendorong kepada rekan-rekannya dilapangan melalui setiap UPTD untuk terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi untuk mengajak dan menggerakan kepada masyarakat secara luas untuk usia subur agar ikut ber KB.

“Jika ber KB untuk orang pasangan usia subur yang kurang mampu, maka kehamilan dan kelahiran yang tidak diinginkan, diyakini tidak akan terjadi kasus stunting maupun kasus AKI dan AKB,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *