Tiga Hektare Sawah di Kebonpedes Sukabumi Diserang Hama

BPP Kecamatan Kebonpedes
Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kebonpedes, Kusmana saat meninjau lahan pesawahan warga yang berpotensi terserang hama blast dan hawar daun.

KEBONPEDES – Tingginya intesintas curah hujan yang melanda Kabupaten Sukabumi, menyebabkan lahan pesawahan warga di Kecamatan Kebonpedes, diserang hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Seperti penyakit hawar daun dan penyakit blast.

Hal demikian disampaikan Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kebonpedes, Kusmana kepada Radar Sukabumi. Bahwa menurutnya, musim hujan saat ini dapat menjadi pemicu maraknya serangan hama yang menyerang pada tanaman petani.

Bacaan Lainnya

“Hama yang paling menonjol dimusim hujan adalah blast dan hawar daun. Jenis hama ini, sering menyerang tanaman bawang padi,” kata Kusmana kepada Radar Sukabumi, Selasa (01/03).

Kusmana menjelaskan, lahan pertanian padi di wilayah Kecamatan Kebonpedes terdapat sekitar 604 hektare. Dari ratusan hektare ini, terdapat sekira tiga hektare lahan pesawahan warga yang terserang hama hawar daun dan hama blast.

“Akibat serangan hama tersebut, menyebabkan bagian daun padi berubah menjadi menguning. Hal ini, dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan tanaman tersebut. Bila tidak secepatnya diantisipasi, maka tanaman ini akan ternancam gagal panen. Iya, pasti banyak tanaman yang mati. Tapi, Alhamdulillah sampai saat ini belum ada laporan perihal lahan pesawahan warga yang gagal panen, akibat serangan hama itu,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi agar tanaman padi tidak terserang hama blast, ia mengimbau kepada seluruh petani agar memberikan obat pestisida untuk pembasmi hama. Ini merupakan salah satu upaya agar kualitas padi tetap kuat dari berbagai serangan hama.

“Selain itu, kami juga menyarankan agar petani menggunakan bibit dan benih unggul. Apabila ada gejala yang mencurigakan terhadap tanaman, diharapkan para petani segera berkonsultasi atau melapor kepada pemerintah desa atau melapor kepada BPP Kecamatan Kebonpedes untuk mencari solusinya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *