SUKABUMI — Isu adanya wabah corona atau covid 19 memaksa seluruh jajaran pemerintah melakukan beberapa tindakan pencegahan. Seperti yang terjadi di Kecamatan Cikembar.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Polsek dan Koramil Kecamatan Cikembar, melakukan aksi penutupan paksa ke lokasi pasar malam (Korsel, red). Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya Muspika Kecamatan Cikembar dalam meminimalisasi penyebaran dan penularan virus corona.
Kasi Trantibum Kecamatan Cikembar, Dading mengatakan, di wilayah Kecamatan Cikembar terdapat dua lokasi yang dijadikan sebagai tempat pasar malam atau yang dikenal sebagai tempat hiburan masyarakat. Yakni, di Lapang Perum Desa Kertaraharja dan Lapang Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar.
“Dua lokasi yang dijadikan sebagai pasar malam ini, kami tutup berdasarkan kesempatan bersama,” jelas Dading kepada Radar Sukabumi, kemarin (23/3).
Menurut Dading, seluruh tempat yang memungkinkan banyak orang berkumpul, wajib ditutup sementara. Ini dimaksudkan untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan penyebaran virus corona.
“Untuk itu, selama penutupan berlangsung pelaku usaha tidak boleh menerima masyarakat untuk berkunjung, khususnya anak-anak untuk bermain di lokasi pasar malam itu,” paparnya.
Sebelum melakukan penutupan lokasi pasar malam, Muspika Kecamatan Cikembar terlebih dahulu telah memanggil pengusaha pasar malam untuk diberikan pemahaman soal pandemi virus corona.
“Setelah melakukan mediasi, akhirnya pihak pengusaha sepakat tidak akan melakukan operasi. Namun, mereka meminta waktu untuk singgah sementara waktu untuk tempat tidur puluhan karyawannya,” ujarnya.
Seorang warga Kampung Tanjakanlengka, RT (4/4) Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Nebeng Tiga (45) mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi terhadap sikap pemerintah setempat yang sudah melakukan aksi penutupan terhadap lokasi tempat hiburan anak-anak itu.
“Pasar malam atau tempat hiburan anak-anak ini, sudah berlangusng sekitar dua pekan terakhir. Hampir setiap malam, anak-anak disini main ke tempat itu.
Apalagi, sekarang anak-anak sekolah pada libur sehingga pasar malam itu semakin banyak dikunjungi.
Iya, apalagi pada Sabtu dan Minggu pengunjungnya sangat banyak tanpa ada penyemprotan desinfektan, masker dan hand sanitizer. Sehingga dikhawatirkan dapat jadi pusat penyebaran virus corona,” pungkasnya. (den/d)