Pabrik Garment di Sukabumi Terguncang Krisis Global, Ini Curhat Pemilik Perusahaan Bertahan Tidak PHK 4.000 Karyawannya

PT Dasan PAN Pacific Indonesia
Direktur PT Dasan PAN Pacific Indonesia, Mr. Lee Sukmin, bersama Ketua PWI Kabupaten Sukabumi, Asep Solihin, saat penandatangan sinergitas kerjasama.

SUKABUMI – Pasca pandemi Covid-19, pabrik garment atau sektor usaha padat karya di Kabupaten Sukabumi, mulai terguncang. Selama 2 tahun bertahan, saat akan mulai bangkit, perusahaan garment kembali dibayangi resesi ekonomi global. Namun ada beberapa pabrik di sektor usaha tersebut yang juga mampu melewatinya.

Salah satunya, PT Dasan PAN Pacific Indonesia di Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Pabrik yang menghasilkan barang jadi berupa pakaian tersebut, mampu bertahan dengan melakukan ekspor hasil produksinya ke negara Korea Selatan (Korsel).

Bacaan Lainnya

Hal demikian, disampaikan Direktur PT Dasan PAN Pacific Indonesia, Mr. Lee Sukmin saat melakukan silaturahmi dengan jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sukabumi di salah satu rumah makan yang ada di wilayah Jalur Lingkar Selatan, Kecamatan Cisaat.

Pada kesempatan tersebut, Mr. Lee Sukmin telah mengungkapkan curahan hatinya, terkait perjuangan perusahaannya melewati badai pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi global ini.

“Kami bertekad untuk mempertahankan perusahaan dengan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawan yang bekerja di perusahaan kami. Untuk itu kami juga meminta dukungan semua pihak, termasuk kepada PWI Kabupaten Sukabumi,” kata Mr. Lee kepada Radar Sukabumi pada Kamis (16/03).

Untuk itu, ia berharap dengan jalinan kerjasama PWI yang merupakan organisasi wartawan tertua di Indonesia yang diakui oleh Dewan Pers, perusahaannya mampu mempromosikan dan mempublikasikan hasil produksinya, hingga dapat mempertahankan perusahaannya agar tetap berjalan dan beroperasi.

“Peran wartawan, mampu mempromosikan dan mempublikasikan penguasa hingga tahap internasional, guna mempertahankan usaha agar tetap berjalan dan beroperasi,” bebernya.

Dirinya juga mengaku, bahwa keberadaan perusahaan padat karya, saat ini sangat bermanfaat. Karena, dapat menampung banyaknya ribuan tenaga kerja.

Sehingga ia berharap perusahaannya perlu tetap dijaga oleh semua pihak agar tetap beroperasi usahanya. “Tapi sebaliknya kalau perusahaan tidak di jaga dan tidak dipertahankan, justru usaha padat karya akan tutup, dan berdampak pada penganguran yang besar,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Sukabumi, Asep Solihin mengatakan, masyarakat harus dapat menjaga perusahaan yang berinvestasi di Sukabumi. Menurutnya, keberadaan perusahaan padat karya saat ini sangat bermanfaat karena dapat menampung banyak ribuan tenaga kerja warga Sukabumi.

“Sehingga harapannya, perusahaan perlu tetap dijaga oleh semua pihak agar tetap beroperasi usahanya, tapi sebaliknya kalau perusahaan tidak jaga dan tidak dipertahankan justru usaha padat karya akan tutup berdampak pada penganguran yang besar,” ujar Avhes panggilan akrab Ketua PWI Kabupaten Sukabumi.

Di lain pihak, kantor penasehat hukum Bahtera Gurning yang memprakarsai pertemuan perusahaan dengan organisasi wartawan ini, sangat mengapresiasikan kedua pihak dalam menjalin hubungan positif ini. Ke depannya silaturahmi ini harus terus berjalan.

“Peran perusahaan di masyarakat sangat bermanfaat khususnya sangat membantu pemerintah untuk mengurangi pengangguran, maka sangat ideal dukungan organisasi wartawan ini pas dan pasti sangat membantu pengusaha dalam menjalankan usahanya,” ujar Tim Advokasi Bahtera Gurning, Bayu T Saputro.

Kondisi usaha bidang garment saat ini sangat sulit. Untuk itu, semua pihak harus bahu membahu mempertahankan usaha agar tetap berjalan dengan baik. “Kami sangat berharap masa sulit bagi pengusaha akan dapat dilewati dan peningkatan ekonomi baik perusahaan maupun masyarakat Sukabumi kembali naik,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait