Nelayan Sukabumi Milih Tidak Melaut, Dampak Cuaca Ekstrem Potensi Gelombang Tinggi

Perahu Nelayan di Parkir di Dermaga Palabuhanratu
Ratusan Perahu Nelayan di Parkir di Dermaga Palabuhanratu

SUKABUMI – Adanya peringatan potensi terjadi gelombang tinggi, ratusan perahu nelayan diparkir di area dermaga pelabuhan perikanan nusantara, Kelurahan/ Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan pantauan dilapangan ratusa perahu nelayan dalam beberapa hari lebih banyak di area dermaga, para nelayan sebagian besar memilih tidak melaut dan memperbaiki alat tangkapnya menyusul cuaca ekstrim yang terjadi.

Bacaan Lainnya

Diungkapkan Kepala TPI Palabuhanratu, David Ibrahim, dampak gelombang tinggi bagi nelayan Palabuhanratu sangat berpengaruh, sekitar 30 persen nelayan yang memaksakan melaut sementara sisanya 70 persen para nelayan memilih menyandarkan perahunya.

“Adanya gelombang tinggi, cuaca buruk sangat berdampak sekali kepada nelayan, yang melaut jadi berkurang termasuk hasil tangkapannya menjadi berkurang,” ungkap David. Selasa, (28/2).

“Kalau untuk kapal-kapal dibawah 10 gross ton (GT) yang notabene nelayan kecil itu, 30 – 35 persenan (yang melaut). Drastis sekali,” imbuhnya.

Dijelaskan David, para nelayan memilih memarkirkan perahu, beralasan jika memang memaksakan melaut namun tidak mendapatkan hasil tangkapan akan merugi, sementara beban biaya operasional tinggi.

“Jadi memang dengan adanya dampak kenaikan harga BBM juga itu pengaruh ke peningkatan biaya operasional. Sementara harga ikan saat ini tetap stabil, karena suplai dari luar itu masuk,” jelasnya.

Perahu Nelayan di Parkir di Dermaga Palabuhanratu
Ratusan Perahu Nelayan di Parkir di Dermaga Palabuhanratu

Masih kata David, meski para nelayam sudah menyadari akan bahaya dari kondisi cuaca buruk tersebut, dan memilih memarkirkan perahunya, namun begitu jajaran dari petugas TPI, maupun jajaran kepolisian Satpol Air Polres Sukabumi dan unsur terkait lainnya tetap melakukan upaya himbauan.

“Kami selalu memberikan imbauan, baik secara langsung atau melalui grup WA agar nelayan memperhatikan keselamatan saat melaut, salah satunya tidak lupa membawa atau memakai life jaket jika ada nelayan yang memaksakan melaut,” bebernya.

Sementara itu, Maman Sulaeman (46) salah seorang nelayan Palabuhanratu mengatakan jika pun ada nelayan yang memaksakan melaut itupun lokasi jarak tangkap ikan tidak terlalu jauh.

“Memang beberapa hari ini sebagian tidak melaut, kalaupun ada itu juga gak jauh, paling masih seputaran perairan Palabuhanratu, Kawangwahu Cisolok, Cipatuguran,” timpalnya.

“Mudah mudahan kondisi seperti ini segera berlalu agar kami bisa melaut lagi seperti biasa tentunya dengan hasil tangkapan yang melimpah,” lirih Maman. (Cr2).

Pos terkait