Mengulik Sukabumi Sebagai Daerah Penghasil Kopi Terbaik di Zaman Belanda, Miliki 23 Perkebunan

Sejarah Kopi Sukabumi
Wilayah Sukabumi pada zamannya merupakan salah satu daerah penghasil kopi, yang terkenal adalah Kopi dari Cikole dan Sinagar.(Foto : Jurnalbumi)

SUKABUMI — Wilayah Sukabumi pada zamannya merupakan salah satu daerah penghasil kopi, yang terkenal adalah Kopi dari Cikole dan Sinagar. Padahal ada puluhan kebun lain yang menjadi sentra penghasil kopi yang ada di Sukabumi.

Waktu dulu kopi merupakan salah satu hasil pertanian yang menjanjikan. Sukabumi merupakan wilayah paling cocok untuk ditanami kopi pasalnya daerahnya pegunungan. Letak geografisnya yang berdekatan dengan Batavia sekarang Jakarta menjadi salah satu asalan Sukabumi dijadikan Sentra perkebunan kopi.

Diketahui, Pemerintah Hindia Belanda melestarikan budidaya kopi (koffiecultuur). Pada era Gubenur Jenderal Johannes van den Bosch (1830-1833) program budidaya kopi ini ditingkatkan dengan sistem baru yang mencekik leher yang dikenal sebagai koffiestelsel.

Di Sukabumi, selain dihasilkan dari perkebunan kopi milik belanda yang dikenal dengan perkebunan (onderneming) Kopi Sinagar. Kopi juga dihasilkan dari perkebunan penduduk. Namun, pada perjalananya perkebunan tidak hanya Sinagar, tetapi ada di daerah Sukabakti, Pengleseran, Ugrub, Pandan Arum, Cilodor, Ongkrak, Pamuruyan, Cisalak, Aardenburg, Palabuhan, Cibunar, Sukamaju, Malingut, Caringin, Cibalobak, Sindangsari, Gunungsahari, Gunung Malang dan Panumbangan.

Berdasarkan data di tahun 1885, perkebunan kopi di sukabumi mencapai 9.116 bau (Bau adalah setara dengan 0,8 hektar saat ini). Sementara perkebunan terluas berada di perkembunan Sinagar dan Cisalak.

Perkebunan Kopi di Sukabumi sendiri lebih luas dari daerah daerah lain. Perkebunan Kopi di Sukabumi diketahui merupakan milik perseorangan dan swasta, hanya ada 8 perkebunan yang diolah pemerintah belanda. Pertama Cicamloma, Pandan Arum, Cilodor, Sukamaju, Malingut, Sindangsari, Gunung Malang dan Pasari-Telaga Warna.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *