Lima Bendungan di Kebonpedes Sukabumi Jebol, 100 Hektare Pesawahan di Desa Bojongsawah Terancam Gagal Panen

bendungan di Sungai Cimuncang
Kondisi salah satu bendungan di Sungai Cimuncang jebol.

SUKABUMI – Ratusan hektare lahan pesawahan warga di Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, terancam gagal panen. Ini terjadi lantaran saluran irigasi yang berfungsi untuk mengairi lahan pesawahan petani, rusak setelah diterjang banjir bandang.

Ketua Kelompok Tani Sabanda Sariksa, Desa Bojongsawah, Endusmuradin kepada Radar Sukabumi mengatakan, hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan lima bendungan di sepanjang Sungai Cimuncang, Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes, ambruk akibat banjir bandang pada beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

“Bendung-bendung yang jebol tersebut diantaranya bendung Cimuncang, Lewi Oken, Cukang Kaung, Alun dan Bendung Bojongsawah,” kata Endusmuradin kepada Radar Sukabumi pada Rabu (27/07).

Dari semua bendung yang rusak ini, sambung Endusmuradin, paling besar mengairi lahan pertanian di wilayah Desa Bojongsawah adalah Bendung Cukang Kaung. “Iya, bendungan itu bisa mengairi luas lahan pertanian sekitar 75 hektar yang terletak di Kampung Lemburhuma RW 12. Iya, kalau total semua lahan pertanian yang akan terdampak dari lima jebolnya bendungan itu, kayanya lebih 100 hektare,” paparnya.

Untuk itu, ia bersama warga Desa Bojongsawah, khususnya para petani meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi untuk meninjau ke lapangan dan melihat kondisi fakta seseungguhnya, terkait persoalan warga yang kesulitan mengairi lahan pesawahan. “Iya, jika tidak segera ada penanganan. Maka dapat dipastikan puluhan hektare lahan pesawahan warga terancam gagal panen. Apalagi, nanti jelang musim kemarau, air irigasi itu sangat dibutuhkan para petani untuk mengairi lahan pesawahan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bojongsawah, Mahmud Faisal kepada Radar Sukabumi mengatakan, setelah mengetahui kejadian tersebut, pemerintah Desa Bojongsawah langsung meninjau ke lokasi bendungan yang rusak diterjang banjir bandang itu. Untuk mengantisipasi ancaman gagal panen, pemerintah Desa Bojongsawah bersama warga setempat, khususnya para petani telah melakukan penanganan sementara dengan gotong royong. “Kami bersama warga, khususnya para kelompok tani bergotong royong melakukan perbaikan walaupun itu, sifatnya hanya sementara,” jelasnya.

Bukan hanya itu, pemerintah Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes juga sudah berupaya mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi terkait rusaknya lima bendungan jebol akibat bencana alam.

“Kami sudah menyampaikan informasi dan permohonan penanganan bencana kepada BPBD untuk ditindaklanjuti. Karena pasca jebolnya tanggul bendungan yang berada di wilayah desa kami, telah membuat khawatiran para petani,” imbuhnya.

Keberadaan lima bendungan yang ambruk diterjang bencana alam itu, sangat vital untuk akses perairan lahan pesawahan warga di Desa Bojongsawah, Kecamatan Kebonpedes. Terlebih lagi, lima bendungan rusak yang berada disepanjang sungai Cimuncang itu, untuk mengiri sedikitnya 100 hektare lahan pesawahan warga di Desa Bojongsawah.

“Akibat bendungab jebol itu, lahan sawah di wilayah kedusunan 4 dan kedusunan 1 dengan total hampir 100 hekatare lebih tidak bisa terairi. Iya, dampaknya hasil produksi petani terutama padi menurun drastis dan menimbulkan krisisnya ketahanan pangan di wilayah Desa Bojongsawah,” pungkasnya. (Den)

Irigasi-Kebonpedes

Pos terkait