Kikis Rentenir, Baznas Kucurkan Dana Rp1,5 Miliar

Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi, U Ruyani saat diwawancara koran ini di ruang kerjanya.

CISAAT — Dalam rangka untuk menekan terjadinya perputaran utang akibat lintah darat atau rentenir, Badan Amil Zakat Nasioanl (Baznas) Kabupaten Sukabumi melakukan langkah strategis diantaranya dengan mengucurkan anggaran Rp1,5 Milyar.

Ketua Badan Amil Zakat Nasioanl (Baznas) Kabupaten Sukabumi, U Ruyani, menurutnya, Baznas tidak dapat menangani semua korban lintah darat ini karena jumlah dana zakat yang terkumpul sangat terbatas.

Bacaan Lainnya

“Ya, karena dana zakat yang terkumpul terbatas sehingga tidak mungkin Baznas dapat mengatasi berbagai persoalan masyarakat yang timbul,” kata Ruyani kepada Radar Sukabumi, (22/1).

Menurtnya, Baznas sudah dari lama berupaya menolak rentenir dengan meluncurkan berbagai program. Misalnya saja, Sukabumi Taqwa, Sukabumi Cerdas, Sukabumi Sehat, Sukabumi Sejahtera dan Sukabumi Peduli.

“Dalam program tersebut di dalamnya ada bantuan untuk penanganan rentenir. Setiap harinya kami menyalurkan dana zakat untuk kepentingan delapan ashnaf melalui lima program tersebut,” paparnya.

Lebih Lanjut Ruyani, dana zakat tidak ada yang mengendap di kas daerah karena sesuai peraturan yg berlaku dana zakat tidak boleh disimpan terlalu lama melebihi jangka waktu tiga bulan dan tersimpan dalam rekening Baznas.

“Untuk mengatasi permasalah masyarakat yang menjadi korban dan terjerat hutang riba harus dilakukan secara bersama dengan dimulai dari masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini, kami juga menolak keberadaan renternir tersebut,” ungkapnya.

Baznas Kabupaten Sukabumi, sambung Ruyani, untuk program Sukabumi Sejahtera menggelontorkan anggaran sebesar Rp1.575.000.000. Adapun rincian kegiatan diantaranya, Zakat Community Development (ZCD), Program Bangkit Usaha Mandiri (BUMI) serta pendampingannya, Bantuan Modal langsung dan Branding Baznas, Bantuan Modal Usaha Non BUMI dan Baznas Enterpreneurship.

“Nah dengan adanya program ini diharapkan dapat meminimalisir banyaknya masyarakat yang menjadi korban rentenir,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *