Saat ini pihak keluarga meminta bantuan kepada pemerintah untuk merehabilitasi anaknya agar sementara waktu tidak tinggal bersama keluarga. Sebelumnya, keluarga berupaya untuk menyerahkan anaknya ke panti sosial tetapi gagal karena keterbatasan kamar di panti tersebut.
“Kali ini kami benar-benar ketakutan kalau Asep pulang lagi. Sebagai orang tua, bukan tidak sayang kepada anak tapi kami takut terjadi tindakan kekerasan lagi. Kami berharap, pemerintah bisa membantu menangani anak saya ini,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Penanganan Penyendang Distabilitas, Rahmat Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga dan meminta untuk bisa direhabilitasi. Dalam waktu dekat ini, rencananya Asep akan dibawa ke panti sosial yang berada di daerah Tasik.
“Kami hanya bisa mempasilitasinya untuk dibawa ke daerah Tasik. Sekarang tinggal menunggu kesiapan pemerintah desa untuk mengantarkannya,” pungkasnya. (Bam/d)