SUKABUMI – Dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Sukabumi Raden Gani Muhamad membuka rapat koordinasi inovasi daerah di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, tepatnya di Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jumat (20/11).
Rapat koordinasi tersebut, dilakukan secara virtual dan diikuti sejumlah perangkat daerah Kabupaten Sukabumi. Sebelum rapat dimulai, dilaksanakan penyerahan penghargaan dan uang pembina kepada pemenang kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2020.
Dalam hal ini, Juara I dimenangi oleh Kecamatan Kebonpedes dengan inovasi bayar pajak dengan sampah berkah (Bajak Dekah). Sementara Juara II diraih Dinas Pemadam Kebakaran lewat inovasi pelatihan barisan relawan kebakaran desa penanggulangan kebakaran tingkat awal (Balakar Desa).
“Rapat ini perlu diapresiasi sebesar-besarnya. Karena dapat menyiptakan kesamaan pemahaman dalam terobosan inovasi layanan publik,” kata Raden Gani Muhamad, Jumat (20/11).
Sebab itu, setiap perangkat daerah dituntut berinovasi untuk kepentingan publik. Kegigihan Kecamatan Kebonpedes dan Dinas Pemadam Kebakaran dalam berinovasi patut ditiru dan diimplementasikan di setiap daerah. Apalagi, inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing. Termasuk mempercepat kesejahteraan masyarakat.
“Setiap perangkat daerah harus melakukan dan meningkatkan inovasinya. Minimal, perangkat daerah dapat melahirkan satu inovasi setiap tahunnya,” timpalnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pengembangan inovasi dapat dimulai dengan analisa, tiru dan modifikasi. Namun, harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kondisi diwilayahnya masing-masing. “SDM-nya pun harus terus belajar dan terus mengikuti perkembangan teknologi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada perangkat daerah. Terutama yang berani berinovasi. Diantaranya, pemerintah Kecamatan Kebonpedes dan Dinas Pemadam Kebakaran.
“Saya apresiasi perangkat daerah yang berinovasi dan mengikuti kompetisi di tingkat provinsi hingga nasional,” paparnya.
Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Sukabumi Asep Hikmat mengatakan, terdapat 24 proposal yang masuk dari sejumlah perangkat daerah di tahun ini. Namun, dari puluhan proposal ini, terdapat 14 proposal yang sudah memenuhi syarat.
“Terdapat dua inovasi dari Kabupaten Sukabumi yang masuk 32 top Provinsi Jawa Barat. Bahkan inovasi Kecamatan Kebonpedes bisa masuk 10 besar di Jawa Barat,” bebernya.
Setiap perangkat daerah didorong bisa memiliki satu inovasi setiap tahunnya. Maka dari itu, saat ini ada pemaparan materi terkait menyusun proposal yang baik.
“Termasuk menumbuhkembangkan kreatifitas sebagai kunci dari inovasi,” timpalnya.
Sementara itu, Camat Kebonpedes Ali Iskandar mengatakan, pihaknya mengaku bersyukur lantaran pemerintah kecamatan yang dipimpinnya itu, telah berhasil membuat inovasi hingga mendapatkan suport dan perhatian mulai dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi hingga pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Namun yang lebih penting dan dipastikan kepada masyarakat, bahwa ide yang kita tawarkan itu, mendapatkan apresiasi yang positif dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi hingga pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Hal tersebut, menurutnya tentu dapat memudahkan pemerintah Kecamatan Kebonpedes dalam mengembangkan dan memperluas cakupan. Karena memang nilai cakupannya saat ini baru sampai 10 persen. Untuk itu, ia berharap seluruh warga di Kecamatan Kebonpedes dapat mengelola sampah, kemudian mengambil manfaat dari sampah yang ada.
“Diantaranya yang kita lakukan saat ini, telah membayar pajak bumi dan bangunan dan pajak-pajak lainnya melalui sampah,” pungkasnya. (Den/rs)