Jelang Lebaran Qurban, Stok Daging di Sukabumi Aman

Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi saat memeriksa sapi menjelang Idul Adha mendatang.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi mengklaim kebutuhan daging dan telur ayam diprediksi akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Hari Raya Idul Adha mendatang.

Berdasarkan data yang tercatat Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, stok sapi saat ini sebanyak 1.327 ekor, kambing 897 ekor, domba 9.276 ekor, daging ayam 5.078 ton dan stok telur unggas ada 3.076 ton. “Jelang Idul Adha, kebutuhan daging sapi maupun ayam di pasaran pasti akan meningkat. Namun masyarakat dihimbau tidak perlu khawatir, sebab stok daging sapi dan ayam sudah disediakan melebihi kebutuhan,” jelas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Iwan Karmawan kepada Radar Sukabumi melalui telepon selularnya, Jumat (9/8).

Bacaan Lainnya

Untuk itu, persediaan komoditi daging sapi, ayam pedaging dan telur dapat dipastikan aman atau stok mencukupi. “Untuk menghadapi kebutuhan daging dan telur pada perayaan Idul Adha ini, kami sudah bekerjasama dengan peternak dan penyuplai,” bebernya.

Sementara itu, seorang pedagang daging di Pasar Tradisional Panggeleseran, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Wahyu Ismail (23) mengatakan, kebutuhan warga dalam mengonsumsi daging sapi maupun ayam mengalami peningkatan sejak H-5 Idul Adha. Meski harga daging mengalami kenaikan. Seperti daging ayam dari harga Rp32 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram dan harga daging sapi dari Rp105 ribu menjadi Rp120 ribu, namun tidak mengurangi pembeli. “Biasanya, saya dalam sehari hanya menghasilkan Rp2 juta. Namun sejak H-7 penghasilan saya meningkat hingga mencapai Rp5 juta per harinya,” pungkasnya.

Sebelumnya, mendekati Idul Adha ini harga komoditas cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan. Hal itu, terjadi akibat berkurangnya pasokan barang dari para petani karena musim kemarau.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sekitar satu minggu lalu. Seperti yang terjadi di Pasar Cisaat dan Pasar Cibadak. Dikedua pasar ini, harga cabai merah dari Rp40 ribu menjadi Rp75 ribu perkilogram, cabai rawit dari Rp17 ribu perkilogram kini menjadi Rp70 ribu dan cabai domba dari Rp25 ribu menjadi Rp90 ribu perkilogram.

Salah seorang pedagang di Pasar Cisaat, Dadang Ramdan (57) memprediksi, harga tersebut akan terus mengalami peningkatan seiring mendekati Hari Raya Idul Adha. “Untuk harga cabai saat ini harganya terus mengalami peningkatan, sejak musim kemarau berlangsung sudah ada kenaikan tapi tidak begitu pesat,” kata Dadang kepada Radar Sukabumi.

Menurut Dadang, kenaikan harga ini juga diakibatkan banyaknya para petani yang gagal panen karena lahannnya mengalami kekeringan sehingga pasokan pun mengalami penurunan. “Pasokan berkurang, sementera permintaan meningkat. Maka terjadi kenaikan harga yang sangat signifikan ini,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan salah seorang pedagang di Pasar Cibadak, Yeti (39). Ia menuturkan, harga cabai keriting dan cabai besar sebelumnya Rp 55 ribu, namun kini naik menjadi Rp70 ribu perkilogram. “Kalau saat ini harganya masih tidak menentu, kadang menurun ataupun naik. Tapi biasanya kalau sudah mendekati Hari Raya Idul Adha harganya semakin melambung,” paparnya.

Ia pun terpaksa menaikan harga komoditas itu. Karena pembelian dari penyuplai saat ini sudah mengalami peningkatan. Terlebih lagi, pasokan barang menjelang Idul Adha ini sangat terbatas akibat dampak dari musim kemarau. “Ya kami belinya juga tinggi, makanya dijual dengan tinggi juga. Semoga saja pembeli pun bisa mengerti kondisi ini,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang konsumen, Rina Herlina (37) mengaku, kenaikan harga saat ini dirasa sangat memberatkan masyarakat, khususnya masyarakat yang ekonominya dari menengah ke bawah. “Tentunya dengan kenaikan harga ini memberatkan kami selaku masyarakat. Namun untuk mensiasati pengeluaran menjelang Idul Adha ini, kami terpaksa mengurangi pembelian. Kami berharap pemerintah turun tangan untuk menormalkan harga kebutuhan menjelang lebaran ini,” singkatnya.

(Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *