Jalan Desa di Goalpara Tinggal Batu, Warga Mengeluh Soal ini

HATI-HATI: Seorang pengendara sepeda motor nampak hati-hati saat melintas di Jalan Raya Bunisari Goalpara, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja pada Minggu (21/03/2021).

SUKARAJA –– Jalan Desa di Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja hanya tinggal batu-batu yang tersusun, betapa tidak jalan yang berstatus jalan Desa tersebut sudah puluhan tahun tak merasakan perbaikan hingga Aspalnya sudah terkelupas terbawa air.

Hal tersebut membuat membahayakan warga yang melintas, selain itu juga perkembangan ekonomi warga di wilayah ini terganggu.

Bacaan Lainnya

Seorang warga Kampung Bunisari, RT (1/10), Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Nurohman (40) mengatakan, jalan yang merupakan milik pemerintah Desa Langensari ini, merupakan akses vital warga menuju tempat publik.
“Jalan yang rusak ini, ada sekitar tiga kilometer. Apabila tidak secepatnya diperbaiki, dapat mengancam keselamatan lalu lintas. Apalagi saat ini memasuki musim hujan,” kata Nurohman kepada Radar Sukabumi Minggu (21/03/2021).

Hal serupa dikatakan, Aang Mukhlis (55) warga Kampung Bunisari, RT 1/14, Desa Langensari. Menurutnya, jalan yang sudah puluhan tahun belum diperbaiki ini, kondisinya rusak parah dan rawan terjadinya kecelakaan.

Di kala musim hujan, selain dipenuhi lumpur, jalan tersebut juga penuh licin dan membahayakan. Sehingga tak ayal jika banyak pengendara lalu lintas yang terjatuh. “Sementara, di musim kemarau, badan jalan selain dipenuhi kerikil juga berdebu. Iya, memang banyak kendaraan yang terjungkal, khususnya bagi pengendara sepeda motor,” katanya.

Untuk melintasi jalan ini, sambung Mukhlis, para pengguna jalan harus ekstra hati hati. Pasalnya, jalan yang masih bebatuan ini kondisinya licin dan rawan terjadinya kecelakaan. “Karena banyak pengendara yang mengalami kecelakaan, warga setempat berinisiatif melakukan gotong royong memperbaiki jalan. Namun karena tidak maksimal, makanya sampai saat ini masih saja terjadi pengendara yang celaka,” tandasnya.

Menurutnya, jalan ini selalu digunakan warga untuk mendistribusikan hasil pertaniannya ke pasar. Seperti, teh, kelapa, sayuran dan tanaman palawija lainnya. “Bila panen raya, warga selalu menutup sendiri jalan-jalan berlubang agar truk pengangkut hasil panen bisa lewat. Kalau dibiarkan rusak seperti ini, maka dapat dipastikan kendaraan truk itu gak bakalan bisa lewat,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *