Hujan Deras, Rumah Warga Tonjong Palabuhanratu Sukabumi Nyaris Roboh ke Sungai Citarik

Kondisi rumah warga di Kampung Babakan, Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi nyaris roboh.

SUKABUMI, RADAR SUKABUMI – Hujan deras yang mengguyur wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengakibatkan satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 11/7, Desa Tonjong nyaris roboh, Jumat (7/10).

Hal itu karena tebing yang tepat berada disamping rumah milik Yanto (40) dengan dihuni tiga jiwa tergerus setelah dihantam derasnya air Sungai Citarik yang meluap setelah diguyur hujan deras yang cukup lama, Kamis (6/10) kemarin.

Kepada Radar Sukabumi saat ditemui dirumahnya, Yanto mengatakan, peristiwa tebing tanah longsor dan menghancurkan pondasi bangunan rumahnya akibat tergerus derasnya air Sungai Citarik terjadi sekitar pukul 23.00 Wib.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa tersebut, namun kondisi rumahnya saat ini hanya menyisakan puing-puing dengan kontruksi bangunan sebagian tidak menempel ke tanah karena hilang tergerus air.

“Hilang mata pencaharian ini intinya. Kejadian sore, sudah magrib sampai tengah malam. Ini dapur habis, kamar habis, tempat usaha saya jadi gak bisa cari nafkah semuanya,” ujarnya.

“Berharap ada respon dari pemerintah sudah lama saya tinggal di sini, ada 15 tahunan, ini terparah, dapur, kamar mandi, kamar tidur habis,” sambungnya.

Dijelaskan Yanto, saat ini sementara waktu terpaksa mengungsi ke rumah orang tuanya, karena rumah tidak bisa ditempati kembali mengingat curah hujan masih tinggi serta atap rumahnya sudah diturunkan.

“Saya mengamankan barang-barang aja yang tersisa, Alhamdulillah kalau barang-barang masih ada yang selamat,” jelasnya.

Ditegaskan Yanto, saat ini bersama dibantu warga mengevakuasi barang-barang ataupun material bahan bangunan yang masih tersisa untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Ini kejadian kedua kali, pertama sekitar 3- 4 bulan lalu ini habis kan dapur, sekarang sampai kamar habis, jarak bangunan rumah dengan pinggir sungai awalnya kurang lebih 4 meter sekarang habis tergerus air,” tegasnya.

Maman (40) warga lain menimpali, dampak air sungai Citarik meluap tidak hanya merusak rumah Yanto, namun juga beberapa fasilitas milik warga kampung Bojongkopo mulai dari saluran air, kadang kambing, dapur yang berada dipinggir sungai rusak, padahal sebelumnya berjarak cukup jauh dari sempadan sungai.

“Banyak yang alami kerusakan karena pinggir sungai tergerus kejadian tadi malam paling parah,” timpalnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *