Fachrizal Ditemukan Meninggal

TERBUJUR KAKU: Jasad Fachrizal saat berada di kamar mayat RSUD Sekarwangi, kemarin (12/3).

CICURUG — Fachrizal (51), warga Nagrak Taman Bahagia, RT 06/08, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi ditemukan tak bernyawa di kamar kostnya, kemarin. Dari hasil pemeriksaan tim medis, diduga kuat ia meninggal karena sakit yang diderita selama ini. Pada jasadnya, dokter tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, Fahrizal diketahui meninggal setelah pemilik kost, Neng (65) merasa curiga karena kamar kost yang dihuni pria paruh baya itu sudah dua hari terkunci dari dalam. “Karena merasa curiga, saya meminta anak saya untuk melihat kamar kostnya. Ternyata memang benar terkunci,” ujar Neng, warga Kampung Caringin Koramil RT 04/04, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug kepada wartawan.

Karena penasaran dengan kondisi di dalam kost, Neng pun melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat, sampai pada aparat kepolisian. Tak berlangsung lama, baik petugas maupun warga setempat berdatangan untuk melihat kondisi di dalam kost.

“Karena kamar terkunci, maka terpaksa pintunya didobrak. Ternyata benar, Izal sedang tergeletak dengan mengenakan kaos dan celana pendek merah. Setelah diperiksa petugas, ternyata dia sudah meninggal,” imbuhnya.

Neng mengaku, sebelum ditemukan meninggal, Fahrizal sempat mengeluh soal tensi darahnya yang naik, melebihi angka 200. Ia mengaku tak curiga bahwa obrolan itu merupakan obrolan terakhirnya. “Dia sudah dua tahun ngekost di sini. Terakhir bicara itu ya soal tensi darahnya yang naik. Tak ada curiga sama sekali,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Cicurug, Kompol Simin A Wibowo mengaku langsung mengecek, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi. Namun dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Jenazahnya langsung kami bawa ke RSUD Sekarwangi untuk diperiksa lebih lanjut. Tetapi pihak keluarga menolak diotopsi dan lebih memilih jenazah langsung dipulangkan untuk dimakamkan di TPU Taman Bahagia, Kota Sukabumi,” jelasnya.

Sementara itu, mertua Fachrizal, Iwan Hendrawan (62) mengaku menantunya itu sempat mengeluhkan tensi darahnya meningkat. “Ya, menantu saya selama ini tidak mempunyai riwayat penyakit yang berat. Tapi beberapa hari lalu ia mengeluh tensi darahnya yang naik sampai 220. Atas kejadian ini, kami menerima dengan ikhlas dan menganggap bahwa ini adalah takdir,” singkatnya.

Humas RSUD Sekarwangi, Ramdansyah menuturkan, dari hasil pemeriksaan pihak rumah sakit tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh almarhum. “Kami tidak menemukan tanda-tanda tindakan kekerasan pada tubuhnya. Kami mendiagnosa, ia meninggal karena sakit,” tuturnya. (Bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *