Dua Jamaah Haji Warga Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia di Madinah

Kemenag Kabupaten Sukabumi
Kasi PHU pada Kemenag Kabupaten Sukabumi, H. Abdul Manan bersama jajarannya, saat bertakziah ke rumah duka

SUKABUMI – Kabar duka disampaikan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi. Dua jemaah haji dari Kabupaten Sukabumi, dikabarkan meninggal dunia karena sakit, saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci tahun 1445 hijriah atau 2024 masehi.

Hal demikian, disampaikan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) pada Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi, H. Abdul Manan kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Bahwa menurutnya, berdasarkan data yang tercatat dari jumlah jemaah haji sebanyak 1.702 jemaah asal Kabupaten Sukabumi yang berangkat ke tanah suci tahun ini, terdapat dua jemaah yang dilaporkan meninggal dunia di tanah suci Madinah.

Dua orang yang meninggal dunia ini, diketahui bernama Didi Rowandi (69) asal warga Kampung Nagrak Kidul, RT 07/RW 07, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat pasa pada 14 Mei 2024 sekira pukul 10.45 WIA atau waktu Arab Saudi di Hotel Bara Toyiba Sektor 5 Madinah, dan Saepudin Apong Anen (56) asal warga Kampung Cijambrong, RT 02/ RW 05, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, telah dikabarkan meninggal dunia pada Senin 17 Juni 2024 pukul 15.07 Waktu Arab Saudi di Rumah Sakit Mina Hospital Emergency.

“Iya, kedua haji itu meninggal di sana karena sakit,” kata Abdul Manan kepada Radar Sukabumi pada Jumat (28/06).

Almarhum Didi yang meninggal dunia di tanah suci itu, merupakan jamaah haji asal Kabupaten Sukabumi tahun 1445 Hijriah yang masuk dalam Kloter 3 JKS, serta rombongan 11 dan regu 43 dengan nomor paspor E5111032.

“Almarhum meninggal setelah melaksanakan sholat dhuha, kemudian kembali ke hotel untuk sarapan, setelah itu, ia mengeluh sakit kepala kemudian tidur. Pas saat tidur langsung meninggal dunia di kamar hotel,” paparnya.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, sambung H. Abdul Manan, almarhum sempat mengeluhkan rasa sakit kepala seperti ditusuk-tusuk disertai batuk. Kemudian, almarhum yang masuk pada jamaah haji regu 43 itu, sempat mengalami muntah kurang lebih 10 menit.

“Kemudian Ketua Rombongan 11, menghubungi dokter kloter pukul 10.37 waktu Arab Saudi untuk diperiksa,” ujarnya.

Saat korban mengalami keluhan sakit, dokter kloter tengah di sektor 4 yang lokasinya berada di hotel yang sama dengan almarhum. Enam menit kemudian, pada pukul 10.43 waktu Arab Saudix Ketua Rombongan menelpon kembali dokter kloter dan mengatakan, bahwa pasien pingsan.

“Saat menelpon itu, dokter kloter sudah ada di depan hotel. Nah, 1 menit kemudian dokter datang kemudian terlihat petugas PPIH sedang melakukan RJP, kemudian diambil alih diperiksa dokter kloter dan sudah tidak ada respon, tidak ada nadi dan sekitar 10.45 waktu Arab Saudi jemaah dinyatakan meninggal dunia,” paparnya.

“Berdasarkan keterangan dari dr TKHI Kloter 3 JKS, almarhum ini memiliki riwayat sakit jantung, dan ia sudah diberi tanda khusus resti dengan pita pink di syal dan tas paspor,” bebernya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, almarhum telah berangkat ke tanah suci Mekah untuk melaksanakan ibadah haji bersama istrinya bernama Kokoy Rukoyah (56). Saat proses keberangkatan, almarhum dalam kondisi sehat wal afiat. Namun, setelah memasuki hari ke dua dan ketiga, almarhum mulai mengalami gejala pusing dan sakit kepala.

“Beliau berangkat bersama istrinya, dan istrinya ini semoga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi yang telah menimpa kepada almarhum suaminya,” tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *