Jampangtengah Mulai Dilanda Kekeringan, Petani Terancam Merugi

BPBD Kabupaten Sukabumi siagakan tiga unit mobil tanki air menghadapi musim kemarau sekarang.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Memasuki musim kemarau, kekeringan mulai terjadi di sejumlah lahan pertanian warga Desa Bojong Tipar, Kecamatan Jampangtengah. Kondisinya cukup parah hingga hasil panen petani pun tidak maksimal. Bahkan tak jarang, para petani di wilayah ini mengalami kerugian.

Salah seorang petani di Kampung Artana, RT 02/02, Kedusunan Lima, Desa Bojongtipar, Rohman (47) mengaku, di daerah ini ketika musim kamarau, air akan menyusut derastis. Sehinga sawah milik petani megalami kekeringan dan dampaknya hasil panen pun tidak maksimal bahkan sampai terjadi gagal panen. “Kami khawatir gagal panen kembali terjadi dimusim kemarau saat ini,” aku Rohman kepada wartawan, Jumat (21/6).

Bacaan Lainnya

Ia meminta, pemerintah bisa membantu mengatasi kendala yang dialami para petani khususnya di Desa Bojongtipar yang saat ini terancam gagal panen. “Kami harap pemerintah bisa memberikan solusi pada kami supaya tidak mengalami penerunan hasil panen atau pun gagal panen,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bojongtipar, Heri Husen diwakili Sekretarisnya, Endang Maulana menjelaskan, seiring memasuki musim kemarau, pihaknya sudah mengimbau kepada para petani untuk memanfaatkan sarana irigasi yang ada. Hal itu mengingat tidak adanya sumber mata air yang besar di wilayah tersebut.

“Selain memberikan imbauan kepada para petani kami juga sudah melaporkan kejadian ini kepada dinas terkait secara lisan, agar mereka meninjau langsung ke lahan petani yang mengalami kekeringan,” ujarnya.

Menurutnya, terdapat lima kedusunan di Desa Bojongtiparyang memasuki musim kemarau tahun ini mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Seperti Kedusunan Citarik, Cikadu, Bojongtipar, Cibolang dan Kedusunan Artana. Sebab itu, pihaknya meminta pemerintah pusat atau Pemerintah Daerah (Pemda) terutama Dinas Pertanian bisa meninjau seluruh area pertanian di Jampang Tengah khususnya wilayah pertanian Desa Bojongtipar.

“Untuk mencari solusi yang terbaik serta bisa membangun embung air disetiap ke dusunan, ini demi memenuhi kebutuhan air masyarakat petani,” tandasnya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widyaman mengatakan, pada musim kemarau ini BPBD menggandeng beberapa instansi lainnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga.

“Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi dan menyiapkan unit kendaraan untuk menyuplay air bersih dan BPBD menyiapkan tiga unit mobil tanki, satu unit dari Dinsos, satu unit dari PMI dan lima unit dari Perumda AM TJM. Soal air untuk lahan pertanian, kami akan berkoordinasi dengan instansi lainnya,” jelasnya.

(bam/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *