Begini Reaksi Warga Cireunghas Sukabumi Soal Penggerebekan Villa Tempat Penyimpanan Mesin Upal Milik Kadisdik

Warga Cireunghas Sukabumi
Salah seorang tokoh warga setempat, Ade Kebo (60) saat diwawancarai Radar Sukabumi di halaman villa milil eks Kadisdik Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI – Pasca penggerebekan villa milik mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Mohammad Solihin, yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan alat percetakan uang palsu sebesar Rp22 Miliyar yang berada di Kampung Pasir Ipis, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, telah menyita perhatian semua kalangan.

Salah seorang tokoh warga setempat, Ade Kebo (60) asal warga Kampung Bandang, RT 12/RW 04, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas kepada Radar Sukabumi mengatakan, penggerebekan villa yang dilakukan Polda Metro Jaya di wilayah kampung tersebut, telah berdampak buruk terhadap nama baik kampung dan Desa Tegal Panjang.

Bacaan Lainnya

“Ya itu pencemaran, tercoreng nama baik kampung. Kalau desa biasa-biasa aja, tercoreng aja, Pak Solihin juga orang baik, tercoreng lah namanya, akibat penggerekan itu,” kata Ade kepada Radar Sukabumi pada Jumat (28/06).

Dampak dari penggerebekan villa tersebut, telah membuat resah warga sekitar. Bahkan, warga kerap sekali merasa ketakutan, khususnya kepada pendatang yang hendak mencari rumah kontrakan di wilayah tersebut.

“Iya, harusnya ada siskamling lagi. Dan pemerintah desa melalui kepala dusun-nya harus lebih waspada lagi. Kalau ada orang pendatang baru, baik itu mahu ngontrak atau lainnya, harusnya didata,” paparnya.

Ketika disinggung mengenai kronologis penggerebekan villa tersebut, Ade menjawab. Bahwa sebelum terjadi penggerebekan, ia mengaku telah dihubungi melalui telepon seluler oleh petugas dari Polda Metro Jaya.

“Tahu dari Polda Metro Jaya, habis Lebaran Idul Adha kemarin. Itu mereka nelponnya pak mau kesini ngambil mesin,” ujarnya.

“Dateng ke sini banyakan, kalau nggak salah ada 7 orang dari Polda Metro Jaya itu. Pakai mobil dinas, satu mobil dinas, satu mobil preman,” ujarnya.

“Nah yang dibawa oleh orang Polda Metro Jaya itu, mesin percetakan uang palsunya, itu mesinnya juga banyak bukan hanya satu. Itu mesinnya diangkut menggunakan dua mobil,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *