BAZNAS Kabupaten Sukabumi Bangun 12 Unit Ruhama

CIKEMBAR – Suasana 12 unit bangunan di Kampung Kalaparea RT 01/01, Desa/Kecamatan Cikembar sekilas nampak terlihat biasa.

Padahal, lingkungan perumhan tersebut merupakan tempat singgah bagi mualaf untuk belajar lebih dalam mengenai ajaran islam, sekaligus lokasi tempat tinggal bagi mualaf yang terasingkan dari lingkungan sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Perumahan yang disebut rumah singgah asnaf mualaf (Ruhama) ini merupakan inisiatif Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk menciptakan suatu lingkungan tempat belajar mualaf sekaligus menjadi lokasi baru bagi mualaf yang tidak memiliki rumah tinggal untuk menata kehidupannya.

Ketua BAZNAS Kabupaten Sukabumi, U Ruyani menjelaskan, Ruhama merupakan kawasan perumahan yang khusus disediakan oleh lembaga yang menghimpun dana umat untuk para mualaf sebagai lokasi baru untuk melakukan pengenalan terhadap agama islam sekaligus menjadi titik awal hijrah menata kehidupan mualaf.

“Perumahan ini merupakan titik awal mualaf setelah hijrah untuk menata kehidupan dan pengenalan terhadap ajaran Islam.

Kami tempatkan setiap keluarga mualaf yang tidak memiliki hunian selama lima tahun, setelahnya dengan berbagai pembinaan yang dilakukan mereka bakal mandiri,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (22/11).

Satu pembimbing disiapkan oleh BAZNAS untuk untuk melakukan pembinaan kerohanian, selain itu pembinaan perekonomian juga dilakukan.

Sehingga, setelah lima tahun menampati Ruhama, para Muallaf dapat menata kehidupannya dilingkungan luar.

“Mereka setiap harinya dibimbing untuk melakukan rutinitas ibadah seperti mengaji, satu minggu seklai juga pembimbing dari BAZNAS didatangkan.

Selain itu juga para mualaf diberikan pembinaan perekonomian seperti bertani, beternak dan lainnya,” terang Ruyani.

Apud Saepudin (62) guru ngaji di perumahan Ruhama berbangga diri bisa berada di lingkungan para mualaf tersebut.

Menerutnya, kesungguhan untuk mempelajari ajaran Islam dari para mualaf tersebut menjadi motivasinya.

“Setiap harinya, sholat berjamaah kami lakukan, mengaji juga.

Saya ikut berbangga diri melihat perkembangan setiap mualaf, dari yang awalnya tidak bisa adzan jadi bisa, mengaji, sholat berjamaah dan lainnya,” ungkap Apud.

Husen (44), mualaf yang telah hijrah selama lima tahun mengaku bahagia berada di lingkungan rumah.

Setiap harinya ia menikmati rutinitas di lingkungan tersebut.

Tidak hanya itu, Husen saat ini juga sedang menekuni ternak ayam yang merupakan program pemberdayaan ekonomi dari BAZNAS.

“Setiap waktu sholat saya adzan di masjid Ruhama, bahkan sekarang sudah bisa baca surat Yasin,” singkatnya. (cr15)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *