Sindikat Pemalsu Kartu Prakerja Dibongkar Polda Jabar, Modusnya Jebol Data Base

Kartu-Prakerja

BANDUNG-  Polda Jawa Barat membongkar sindikat pembuat kartu prakerja fiktif. Dalam pengungkapan ini, diketahui bahwa sindikat ini mampu mendapat keuntungan hingga Rp 18 miliar dalam aksinya.

Sindikat ini dibongkar oleh Subdit 1 Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang dipimpin Kasubdit Kompol Andry Agustiano.

Bacaan Lainnya

Empat orang pelaku berinisial AP, AE, RW dan WG dibekuk di salah satu hotel di Kota Bandung.

“Para tersangka ini membuat kartu prakerja fiktif dengan mendapat keuntungan total Rp 18 miliar,” ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Arief Rachman dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).

Arief mengatakan sindikat ini sudah beroperasi sejak tahun 2019. Modus yang digunakan sindikat ini dengan menjebol data base kependudukan yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sejumlah daerah.

“Pelaku yang diduga melakukan akses ilegal terhadap data base kependudukan yang digunakan untuk membuat kartu prakerja fiktif yang merupakan program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” tutur dia.

Pengungkapan ini bermula dari banyaknya kabar kebocoran data kependudukan yang disalahgunakan. Bahkan diperjualbelikan secara bebas.

Berangkat dari itu, penyudik melakukan penelusuran dan patroli siber. Dalam proses penyelidikan, tim mendapati ada sindikat jual beli data.

“Hasil penyelidikan dan profiling kemudian didaapt data sindikat pembuatan kartu prakerja yang di register dengan data hasil hacking ke Dukcapil. Para tersangka dapat diamankan berikut barang buktinya,” kata Arief.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar. Sementara para pelaku sudah ditahan di Polda Jabar.

(rif/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *