RADAR SUKABUMI – Sebagaimana disebutkan, bahwa penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak boleh melenceng dari tujuan dasarnya. Salah satunya, yaitu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh orang tua siswa (Ortusis).
Pernyataan tersebut merupakan mandat dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. “Artinya, pihak sekolah (penerima BOS -red) harus menggunakan dana BOS sesuai peruntukannya,” demikian dikatakan Elfin Yos, Ketua Harian DPP LSM Barisan Semut Merah Indonesia (BASMI) Jawa Barat (Jabar), Selasa (10/9/2024).
Selain itu, tatakelola serta pelaporan penggunaan dana BOS harus dipertanggung-jawabkan. Meskipun begitu lanjut Eyos (sapaan akrbanya), dalam realitanya ada saja berbagai kasus muncul ke publik terkait dana BOS di satuan pendidikan (sekolah).
Seperti yang informasi yang ketahui tim investigasi LSM BASMI Jabar, dana BOS di SMAN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung, patut dipertanyakan, karena diduga tidak jelas dalam tatakelola dan pelaporan atau prerealisasi penggunaannya, pungkas Eyos.
Berikut ini data uraian tatakelola dan pelaporan dana BOS tahun alokasi 2023, di SMAN 1 Baleendah, yang diterima Radar Sukabumi, yaitu:
1. Untuk kegiatan Ekstrakulikuler sebesar Rp365.500.000.
2. Pemeliharaan sarana prasarana Rp236.297.000.
3. Pengembangan bidang perpustakaan Rp337.9337.000.
4. Biaya langganan daya & jasa Rp151.800.000.
Terkait hal tersebut, Kepala SMAN 1 Baleendah, Dudi Rohdiana, dihubungi melalui telepon selulernya, mengatakan bahwa ia belum bisa memberikan penjelasan, namun ia meminta agar Radar Sukabumi datang kesekolah (SMAN 1) Baleendah.
“Mangga diantos di sakola kanggo kenging info akurat dengan tim P2S. (Silahkan ditunggu di sekolah – red),” pinta Dudi, pada Selasa (10/9/2024).
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VIII, Endang Susilastuti, saat dimintai tanggapan/penjelasan, hingga saat ini belum merespon. Dikabarkan, bahwa Kepala Cadisdik ini kerap kurang merespon ke jurnalis?.
Begitu juga dengan Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Disdik Jabar, Edy Purwanto, beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya, tidak merespon. (Ron)
