PSBB Jawa Barat, Fokus Bendung Gelombang Pemudik

Rapar Koordinasi Gubernur Jabar, Kapolres dan Dandim se-Jabar serta perwakilan Kodam Jaya, Kodam III/Siliwangi, Polda Jabar, dan Polda Metro Jaya di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (5/5/20). (humasjabar)

BANDUNG- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan, PSBB tingkat Provinsi berlaku di 27 kab/kota selama dua pekan, dimulai Rabu (6/5).

Salah satu fokus di PSBB Jabar adalah penjagaan di wilayah perbatasan, untuk mengawasi keluar masuk para pemudik.

Bacaan Lainnya

Penjagaan akan lebih ketat dilakukan di seluruh pintu masuk, baik antar kota kabupaten maupun antar provinsi.

“Tugas utama menjaga pergerakan di perbatasan,” ungkap Ridwan Kamil setelah rapat koordinasi penanganan Covid-19 dan persiapan PSBB provinsi di Mapolda Jabar, Selasa (5/5).

Karena itu, Ridwan Kamil meminta masyarakat bisa menahan diri untuk tidak mudik dalam 14 hari masa PSBB, mengingat kenaikan angka positif Covid didominasi orang tanpa gejala (OTG).

Faktor ini pula yang membuat semua harus waspada dan menyadari potensi tinggi penularan jika alur keluar masuk wilayah tidak berjalan baik.

“(Pemudik) yang dari Bandung ke Garut (misalnya) jangan sampai bocor. Karena pemudik ini tidak hanya definisi dari zona Jakarta raya ke desa di Jabar. Zona Bandung juga adalah sumber pemudik,” tuturnya.

Sementara itu, Polda Jabar akan lebih memperketat penjagaan di wilayah perbatasan. Puluhan ribu personel gabungan Polri, TNI dan instansi terkait akan bersiaga di ratusan pos check point.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes, Saptono Erlangga Waskitoroso menyebut total ada 250 pos check point dengan 19 pos khusus yang ditempatkan di wilayah perbatasan antar provinsi di PSBB Jabar.

“Check point di perbatasan dengan provinsi lain seperti Jateng, Banten kemudian DKI kita gelar ada 19 titik. Kemudian personel yang kita libatkan untuk Polri ada 17 ribu ditambah instansi terkait, TNI ada 12 ribu,” ungkapnya.

Secara teknis, penjagaan wilayah di perbatasan antar kota/kabupaten dikoordinasikan dengan gugus tugas masing-masing daerah. Durasi penjagaan akan berlangsung 24 jam nonstop.

“(Penjagaan) termasuk pembatasan dari luar provinsi Jawa Barat. Di pelabuhan di masing-masing kabupaten/kota Polres ada pol air turut membantu pengawasan di pelabuhan,” terangnya.

(muh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *