Peresmian Alun-alun Kota Bogor, Jadi Kado Istimewa Ulang Tahun Bima Arya,

Bima Arya Alun-alun
Target Rampung Awal Desember, Progres Alun-Alun Kota Bogor Sudah 61,8 Persen

BOGORPemerintah Kota Bogor akan segera meresmikan alun-alun Kota Bogor yang berada di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor sebagai wadah ruang terbuka publik.

Saat ini, progres pembangunan alun-alun yang berdekatan dengan Stasiun Bogor telah rampung 100 persen.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, progres pembangunan Alun-Alun Kota Bogor yang dibiayai dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp13,6 miliar itu sudah mencapai 95 persen.

Peresmian alun-alun Kota Bogor juga dilakukan bertepatan dengan ulang tahun Wali Kota Bogor Bima Arya yakni pada Jumat (17/12/2021). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan hadir ke kota hujan untuk melaunching alun-alun Kota Bogor.

Menurutnya, alun-alun akan terintegrasi dengan Stasiun Bogor dengan membuka akses masuk stasiun timur (pintu Nyi Raja Permas) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kesepakatan itu merupakan buah dari koordinasi yang dilakukan Pemkot Bogor, PT KAI, KCI dan Daop 1.

“Insya Allah dilaunching (besok) bertepatan dengan ulang tahun pak Bima, karena masih PPKM maka hanya akses dari stasiun Bogor tepatnya pintu timur (yang dibuka). Jadi pertama kali dalam sejarah pintu Timur akan dibuka,” kata Dedie, Kamis (16/12/2021).

Sehingga dengan alternatif akses bagi pengguna KRL, maka menjadi momentum memudahkan penumpang agar tak terkonsentrasi di Jalan Mayor Oking saja melainkan bisa melewati Jalan Dewi Sartika.

“Pagi-pagi berangkat ribuan orang ke Jakarta naik KRL, pulangnya kosong, ya kalau ada alun-alun wisatawan kita harapkan tidak lagi lewat pintu Mayor Oking, bisa keluar di Alun-alun tempatnya indah,” ucapnya.

Kemudian, pengguna KRL yang melintasi pintu Timur dapat berjalan kaki menuju pedestrian yang kini terus dipoles oleh pemerintah.

Tentunya aka nada timbal balik baik dari sisi okupansi yang meningkat, dan berimbas pada kedatangan wisatawan ke Kota Bogor.

Selain terintegrasi dengan Stasiun Bogor, Pemkot Bogor akan mengintegrasikan alun-alun tersebut dengan kawasan sekitar. Bahkan, kawasan pertokoan di sekitarnya direncanakan akan dihidupkan pada malam hari.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, hal itu merupakan masukan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil, ketika meninjau progres pembangunan Alun-alun Kota Bogor pada Selasa (30/11/2021).

“Tahun depan dirapihkan trotoarnya, kemudian kita akan berbicara dengan seluruh pemilik toko toko di sekitar lokasi karena kita prediksi ini akan jadi tempat favorit. Sebab ada saran dari Pak Gubernur agar toko-toko ini dihidupkan di malam hari,” ujarnya.

Selain itu, sambung dia, Gubernur Jawa Barat menyarankan ada pusat kuliner di Alun-alun Kota Bogor. Dimana dia meminta agar para pedagang kaki lima (PKL) bisa difasilitasi untuk mengisi pusat kuliner di sana.

“Nanti di pusat informasi atau information center, ada diorama juga tentang Kapten Muslihat,” tuturnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan alun-alun Kota Bogor berasal dari anggaran Pemprov Jabar sebesar Rp 15 miliar.

“Alhamdulillah satu per satu kontribusi Pemprov Jabar mewujud di Kota Bogor. Desainnya juga luar biasa karena Pak Gubernur sendiri yang mendesain bersama in house,” ujar pria yang kerap disapa Kang Emil.

Ia mengatakan, nantinya alun-alun Kota Bogor yang sebelumnya Taman Topi ini akan menjadi pusat berkumpulnya warga untuk menjalin silaturahmi di sana.

Alun-alun akan dilengkapi dengan creative center, sarana ibadah, aula sebagai tempat pertemuan dan kegiatan, sarana bermain anak serta jogging track. Selain itu, ada juga information center dan diorama tentang Kapten Muslihat.

Menurut Kang Emil, alun-alun Kota Bogor memiliki desain yang luar biasa, seperti konsep ruang terbuka di Eropa. Karena berada di kawasan heritage Stasiun Bogor yang dibangun pada tahun 1881.

“Paling istimewa adalah tetangga-tetangganya. Tidak banyak di republik ini yang alun-alun ada stasiun kereta api zaman bersejarah dan ada Masjid Agung. Jadi orang luar kalau saran saya dimotivasi ke Bogor naik kereta. Jadi, pas keluar dari kereta disambut oleh alun-alun seperti di Eropa yang luar biasa,” jelas Emil.

Kang Emil yakin apabila alun-alun ini nanti sudah dibuka bakal ramai dikunjungi wisatawan. Untuk itu, Pemkot Bogor diminta dari sekarang melakukan persiapan mengatur pengunjung agar tertib.

“Desainnya modern, menghargai sejarah. Gabungan itu tidak banyak. Makanya siap-siap sukses. Saya yakin tinggal promosi di Tiktok, viral, makanya siap-siap heboh,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Juniarti Estiningsih, menyebutkan saat ini tinggal penyelesaian minor, penggabungan empat zona yang ada di Alun-alun Kota Bogor juga sudah selesai dan kini tinggal tahap finishing.

“Seperti stok rumput yang agak lama tetapi sekarang sudah selesai, tinggal pembersihan saja,” ucapnya.

Secara umum, pembangunan Alun-alun Kota Bogor dibagi dalam empat zona. Yakni, zona botani, zona olahraga, zona plaza dan zona rohani.

Di samping itu, lanjut Esti, Gubernur Jawa Barat pun mengusulkan agar belasan pohon besar yang ada di Alun-alun Kota Bogor diberi cahaya tambahan dari lampu-lampu tambahan.

“Jadi untuk malam dapat dimeriahkan dengan lampu lampu, khususnya pohon pohon besar diberikan sentuhan sentuhan sorotan lampu yang banyak. Pohon besar ada sekitar 18 sampai 19 pohon,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Esti mengatakan, pihaknya juga diminta untuk menggunakan tanaman yang tidak mudah untuk diinjak orang, misalnya tanaman berduri di beberapa titik.

Terutama untuk area di sekitar podium. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar warga yang berkunjung tidak sembarangan menginjak rumput.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Disperumkim Kota Bogor, Irfan Zacky menyebutkan bahwa dalam pembangunan Alun-Alun Kota Bogor sendiri mencakup empat segmen.

Pertama, segmen Zona Botani atau area hutan, yang akan diisi berbagai tanaman dan pohon-pohon. Lalu Alun-Alun Kota Bogor juga dibangun mulai dari zona botani, atau area hutan kota. Kemudian, ada Zona Plaza Utama.

“Selain itu, ada Zona Religi yang akan menjadi area pelataran ke Masjid Agung yang lokasinya bersebelahan dengan Alun-Alun Kota Bogor. Serta Zona Rekreasi atau area penunjang, mulai dari area olahraga, area bermain, dan lain-lain,” ucap Irfan.

Tak cuma itu, pihaknya juga sudah memasang gambar tiga dimensi, yang bertujuan menyampaikan kepada masyarakat terkait hasil akhir dari proyek Alun-Alun Kota Bogor tersebut.(ded)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *