BOGOR – Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati di Balaikota Bogor, Rabu (20/10/2021) malam. Kegiatan ini juga dibarengi dengan tasyakuran HUT ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Bima Arya mengawali sambutan dengan lantunan shalawat badar. “Lantunan shalawat ini adalah ekspresi kita atas kecintaan kita kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Lantunan tadi juga peneguh keyakinan kita bahwa beliau adalah nabi akhir zaman penebar rahmat bagi seluruh alam,” ungkap Bima Arya.
Shalawat Badar ini, lanjut Bima, mengiringi perjuangan bangsa Indonesia dari masa ke masa, mulai dari zaman kemerdekaan, zaman melawan komunis, zaman krisis ekonomi.
“Kalau hari ini Kota Bogor sudah level 2, kalau hari ini Kota Bogor yang sakit karena Covid tinggal 30-an orang, jauh dibanding saat awal-awal PPKM mencapai 9.000 orang, itu tentu karena ikhtiar bersama dan doa kita semua,” jelasnya.
Pemerintah Kota Bogor, lanjut Bima, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Forkopimda. Beserta seluruh tokoh masyarakat yang telah berikhtiar luar biasa.
Sehingga Kota Bogor saat ini bisa menikmati kehidupan yang kian berangsur normal, meski masih secara bertahap.
“Maulid Nabi yang sama-sama kita rayakan hari ini, Insya Allah menggambarkan bagaimana kita berikhtiar mengikuti keteladanan dari Rasulullah, bagaimana Rasul memimpin, bagaimana Rasul mengabdi kepada umatnya,” terangnya.
Sementara itu, Habib Luthfi bin Yahya yang berkesempatan hadir menyebut, peringatan Maulid Nabi salah satunya untuk tidak melupakan sejarah. Karena setiap generasi harus belajar sejarah agar obor nasionalisme tidak terputus.
“Inti dari peringatan Maulid Nabi adalah menguak sejarah agar kita tidak melupakan sejarah, ceuk Sunda mah teu pareum obor (kata Sunda itu tidak padam obor),” ungkap Habib Luthfi.
Dengan memahami sejarah, kata Habib Luthfi, kita akan menghargai perjuangan para pahlawan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Indonesia merdeka itu bukan hadiah. Indonesia merdeka itu berdarah. Untuk itu kita harus bersatu membangun bangsa bukan saling menjatuhkan dan saling melukai dengan bangsa sendiri,” ujarnya.
Habib Luthfi menambahkan, Nabi Muhammad SAW tidak hanya mencontohkan bagaimana caranya membangun peradaban masyarakat.
Namun, juga mengajarkan tentang nasionalisme.
“Bagaimana perjuangannya beliau dalam membangun umat, membangun masyarakat, dan lain sebagainya. Tidak dalam satu sisi agama saja, nasionalisme pun sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,” kata Habib.
Di tempat yang sama, Danrem 061/Suryakencana Brigjen TNI Achmad Fauzi mengajak semuanya bersatu padu untuk Indonesia yang lebih baik.
“Kita menjadi sorotan dan perhatian di luar negeri, artinya kita bukan bangsa yang biasa-biasa saja. Kita adalah bangsa yang luar biasa. Kita harus selalu bersatu padu,” tandas Fauzi.
Dalam Maulid ini juga diisi tausiyah oleh KH Yasir dari Bakom Bogor. Ia bercerita mengenai misi Rasulullah SAW dilahirkan ke muka bumi. Untuk menyempurnakan akhlak seluruh umat manusia dan sebagai pembawa kebaikan bagi seluruh alam semesta.
Editor: Rany