Hanya Ada Satu Zona Kuning Covid-19 di Jabar, Apakah Sukabumi ?

Ilustrasi warga memakai masker untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

RADARSUKABUMI.com – Satu tahun sudah pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, sejak kasus pertama yakni 2 Maret 2020 yakni di Kota Depok dan 3 Maret 2020 di Kabupaten Cianjur. Berbagai upaya pun dilakukan untuk penanganan Covid-19, seperti melakukan penjagaan di perbatasan, hingga penerapan protokol kesehatan (prokes).

Juru Bicara Pusat Informasi Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, hingga saat ini secara Nasional kasus terkonfirmasi Covid-19 sudah mencapai sekitar 1,3 juta orang.

“Dalam hal penanganan kita memerlukan tahapan-tahapan yang jelas, strategi pun ketika evaluasi kurang baik, maka diganti dengan strategi yang lebih baik dan saat ini strategi yang dilaksanakan itu secara bottom up, jadi tidak lagi terpusat di provinsi, atau kabupaten,” ujarnya.

Menurut Yusman, PPKM merupakan strategi yang tepat dalam menangani Covid-19 saat ini. Ia mengungkapkan, strategi tersebut sudah sangat terlihat manfaatnya karena memperlambat penularan.

“Dan ini dilakukan hampir di semua kabupaten/ kota dan Cianjur sangat signifikan penurunannya. Bahkan, Cianjur satu-satunya zona kuning dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat,” ungkapnya.

Pada awal penangan, hanya ada dua pilihan yaitu terpusat atau bottom up. Yusman menilai, saat awal virus ini menyebar, penanganan secara terpusat bisa sangat efektif karena kasusnya masih sedikit.

“Kalau untuk bottom up itu baik kalau kasusnya sudah banyak dan masing-masing isolasi. Sebab di Indonesia tidak mungkin lockdown karena ekonomi harus berjalan, kalau di negara maju lockdown bisa dilaksanakan,” terangnya.

Pada awal Maret 2021 ini, lanjut Yusman, penurunan kasus di Kabuapten Cianjur sudah mulai terlihat bahkan dari pekan-pekan sebelumnya. Hingga kini, hampir 3000 kasus yang terkonfirmasi Covid-19 di tatar Kota Santri.

“Tapi kenaikannya sudah mulai melambat, jadi ini terlihat sebanding dengan upaya kita selama ini sudah terlihat buktinya, kemudian juga di rumah sakit keterisian dari ruang ICU dan isolasi sudah mulai menurun,” terangnya.

Dengan penanganan serius dari pemerintah, Yusman berharap, dalam vaksinasi yang dilakukan sampai saat ini bisa mencapai herd immunity di akhir 2021.

“Ketika kekebalan masyarakat minimal 70 persen covid akan terus turun, namun tidak sampai hilang, tapi akan seperti penyakit biasa, seperti flu spanyol, itu sampai sekarang ada tapi malah menjadi penyakit flu biasa,” paparnya.

Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman menambahkan, dirinya bersyukur Kabupaten Cianjur seluruhnya berada di zona kuning.

“Penanganan vaksinasi ini menjadi salah satu pendukung kembalinya Kabupaten Cianjur berada di zona kuning dan bahkan tidak ada di zona orange,” jelasnya.

Lanjutnya, bahkan di tingkat Rt sudah berada di zona hijau dengan persentase 94 persen dan diharapkan kembali ke zona hijau.

“Diharapkan zona hijaunya bertambah dan Cianjur kembali aman,” harapnya.

(RC/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *