Terdengar Suara Gemuruh, Pagar Tembok Kantor Desa Cipanas Roboh

Kepala Desa Cipanas tengah meninjau langsung tembok pagar yang ambruk. Foto: Dadan Suherman/ Radar Cianjur

CIANJUR – Pagar tembok milik kantor Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Cianjur ambruk sekitar pukul 20.30 Wib, Senin (22/6/2020) malam.

Berdasarkan hasil rekaman kamera pengawas atau CCTV di depan jalan Cipanas yang tersebar di media sosial, terlihat pagar kantor pemerintahan itu tak kuat menahan beban, sehingga ambruk di tengah derasnya hujan sejak sore kemarin.

Bacaan Lainnya

Atas kejadian tersebut, para pengendara motor maupun roda empat berhasil selamat dari reruntuhan tembok. Bahkan dikabarkan, tak ada korban jiwa maupun luka.

Kepala Desa Cipanas, Agus Sahputra, membenarkan atas kejadian malam kemarin. Bahkan ia mengaku, di saat musibah alam itu terjadi, masih sedang bertugas di kantor.

“Waktu malam tadi saya masih di kantor desa. Pada saat terdengar suara gemuruh, saya dan perangkat langsung melihat ke luar. Ternyata pagar kantor desa rubuh. Tapi Alhamdulillah karena ada tiang listrik yang gak kepake, jadi ambruknya tembok itu gak sampe ke tengah jalan, dan tak ada pengendara yang tertimpa,” tuturnya kepada radarcianjur.com, Selasa (23/6/2020) saat dikonfirmasi.

Agus menyebut, tembok pagar yang ambruk itu sepanjang 17 meter, dengan tinggi pagar sekitar dua meter, dan tinggi ambruk bangunan ke bawah sekitar tiga meter.

“Mungkin karena tembok itu sudah terlalu lama, bahkan awal bangunan pun bekas tumpukan sampah dari dulu, jadi potensi ambruk memang ada. Tapi sebelumnya pun kami telah antisipasi,” ujarnya.

Langkah selanjutnya yang dilakukan pemerintah desa, selain meninjau dan menangani runtuhan bangunan itu, yakni mengangkut puing-puing ke tempat yang aman.

“Rencananya sih ingin secepatnya diperbaiki. Bahkan kalau ada anggaranya ingin semua diperbaiki hingga keseluruhan pagar desa, termasuk TPTnya supaya bisa lebih kuat,” katanya.

Agus pun tak lupa mengimbau kepada masyarakat dan para pengendara agar sama-sama berhati-hati. Karena yang namanya musibah, tidak ada yang tau kapan terjadi. Apalagi dengan kondisi iklim yang tak menentu seperti saat ini, ditambah tanah yang labil khususnya di wilayahnya.

“Yang kita patut syukuri itu tidak ada korban jiwa. Karena kontruksi bangunan lama, jadi kami juga akan segera perhatikan semuanya. Semoga segera ada penyerapan anggaran. Baik dari dinas, maupun kami di Pemerintah desa, biar bisa segera diperbaiki,” pungkasnya. (dan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *