Tebing Mariwati-Sukaresmi Ambrol

Tebing-Mariwati
Tampak roda empat terpaksa antre, akibat adanya ambrol tanah di Jalur Mariwati-Sukaresmi.

CIANJUR  – Tebing di Jalur Mariwati-Sukaresmi, tepatnya di wilayah Kampung Cikareo, Kecamatan Sukaresmi, pada Selasa (02/11/2021) petang, ambrol.

Urugan tanah yang cukup labil di wilayah tersebut, membuat akses jalan menuju Sukaresmi dan arah sebaliknya sempat tersendat beberapa waktu. Bahkan untuk roda empat, terpaksa harus antre hingga hampir satu jam.

“Betul kang ada urugan tanah di Kampung Cikareo. Tapi gak begitu besar, hanya ambrol beberapa meter saja. Itupun gak sampe macet total, hanya mobil yang gak bisa lewat paling sekitar setengah jam,” kata Camat Sukaresmi, Latip Ridwan, Rabu (03/11) siang.

Lebih lanjut ia mengatakan, ambrolnya material tanah di kawasan Mariwati Sukaresmi itu, dinilai sudah menjadi langganan di hampir setiap datangnya musim penghujan.

Apalagi jika intensitas curah hujannya tinggi. “Walupun saya baru beberapa pekan menjabat di Sukaresmi, tapi memang sedikit tahu bahwa di kawasan ini tanahnya terbilang labil. Ditambah menurut info, sering ada petani musiman yang menggarap tanah di atas tebing tersebut,” ujarnya.

Atas kejadian itu pula, kata Latip, pihaknya bersama Forkopimcam yang berkoordinasi dengan sejumlah unsur terkait, akan segera melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap para petani yang sering menggarap lahan musiman tersebut.

Terlebih, penanganan atas lahan yang labil itu, Forkompincam dengan dinas terkait akan segera melakukan pencegahan di atas areal tanah tersebut.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak, sehingga pencegahan ambrolnya tanah di kawasan jalur itu bisa diminimalisir, supaya tak menimbulkan korban,” ucapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD kabupaten Cianjur, Ade Bobon Sutrisman mengatakan, terkait adanya kejadian di jalur Sukaresmi, pihaknya belum mengetahui secara jelas seperti apa peristiwa tersebut. Karena belum menerima laporan dari tim di Sukaresmi.

“Kalau kejadian di Sukaresmi kami belum dapat informasinya. Mungkin karena skala kecil, dan tidak begitu berdampak. Tapi tetap kami bakal pantau kang,” ujarnya.

Meski begitu, dalam penanganan secara umum bentuk penanggulangan bencana, kata Ade, pihaknya kini dalam kondisi cuaca ekstrem, akan membentuk tim siaga bencana untuk banjir dan longsor di berbagai daerah.

“Kami sudah membentuk tim siaga bencana untuk banjir dan longsor dalam menghadapi cuaca ekstrem di November hingga beberapa bulan ke depan. Tinggal nunggu SK dari bapak Bupati, yang kemudian tim tersebut akan bekerjasama dengan TNI Polri saat di lapangan,” kata dia.

Tak hanya itu, pihak BPBD pun tentu sangat mengimbau kepada masyarakat khususnya di daerah rawan bencana, seperti di wilayah Cianjur Selatan dan Utara, untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya jika terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi.

“Kami terus melakukan warning kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati menjaga lingkungan, sehingga antisipasi kebencanaan bisa dimaksimalkan,” pungkasnya. (dan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *