Soal LGBT, Cianjur Diminta Garap Perda Khusus

RADARSUKABUMI.com, CIANJUR – Majelis Dzikir dan Sholawat (Mazolat) konsisten memerangi kaum maupun komunitas LGBT. Mazolat berharap, pekerjaan rumah yang tak mudah ini membutuhkan kerjasama dari masyarakat dan pemkab Cianjur.

Ketua Mazolat Jawa Barat, Aang Zein mengatakan, perlu langkah yang seiring dan seirama sepaham dengan masyarakat khususnya umat Islam, untuk menentang dengan tegas karena sudah jelas dilarang oleh agama Islam.

Bacaan Lainnya

“Rasa kehawatiran serta tanggungjawab dan tidak sembarangan melakukan aksi. Tentunya dilandasi juga didasari oleh ketentuan dalam agama dalam hal ini Alquran,” jelasnya kepada Radar Cianjur (Radarsukabumi.com grup).

Ia menjelaskan, penyakit LGBT berdampak merusak norma-norma agama dan merusak generasi muda khususnya umat Islam juga berdampak mendatangkan adzab dari Allah SWT.

Harusnya dengan adanya reaksi dari umat Islam, Pemkab harus mengapresiasi dengan melakukan langkah yang konkrit bila perlu membuat aturan yang tegas misalnya melalui Perda.

“Sekali lagi kami tekankan bahwa LGBT jangan sampai tumbuh dan berkembang di Cianjur, apalagi jangan sampai ada pihak-pihak lain yang ingin melegalkan LGBT ini,” kata Aang Zein.

Sementara, Sekjen Mazolat Jawa Barat, Dindin Chaerudin memaparkan, jangan dianggap sebelah mata terhadap reaksi atau penolakan LGBT yang dilakukan umat Islam. Aksi penolakan secara terus menerus akan berdampak positif dalam upaya mengurangi berkembangnya LGBT.

“Minimal bisa mengurangi, apalagi sampai sadar itu yang sangat diharapkan. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) yang sangat besar bagi masyarakat dan Pemkab Cianjur,” ujarnya.

Maka itu, mari bahu membahu merapatkan barisan untuk menolak kehadiran LGBT di Cianjur. Tentunya masyarakat menunggu gerakan konkrit dari pemerintah bukan hanya sekdar selogan dan wacana dan akan terus menerus menyikapi hal ini.

(izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *