Cianjur Rangking Pertama Miskin Ekstrem, Bupati Salahkan IPM Rendah

Bupati Cianjur, Herman Suherman
Bupati Cianjur, Herman Suherman

CIANJUR – Kabupaten Cianjur termasuk dari beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam kategori daerah berpenduduk miskin ekstrem.

Mirisnya dari 5 daerah di Jawa Barat, Kabupaten Cianjur berada pada peringkat pertama disusul daerah lain seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Karawang.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data tingkat kemiskinan ekstrem Cianjur 4 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 90.480 jiwa.

Selain itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Dinas Sosial Cianjur angka kemiskinan secara keseluruhan di daerah berjuluk Kota Santri ini mencapai 10 persen atau sekitar 300 keluarga.

Bupati Cianjur, H. Herman Suherman mengatakan, Cianjur saat ini berada di peringkat pertama tingkat kemiskinan dari lima kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

“Iya kita masuk dalam lima daerah di Jawa Barat dengan tingkat kemiskinan tinggi, dengan jumlah 90 ribu jiwa,”katanya.

Herman menuturkan, IPM Cianjur yang berada di peringkat terakhir di Jawa Barat dengan angka 65,38 menjadi salah satu faktor yang membuat indeks kemiskinan menjadi naik.

“IPM yang rendah mengakibatkan angka kemiskinan tinggi di Kabupaten Cianjur,”tuturnya.

Pemkab akan berupaya mengetaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan IPM. Diantaranya melalui peningkatan kualitas pendidikan hingga pertanian.

“Untuk pendidikannya kita akan genjot dengan memperbanyak PKBM sebagai sarana bagi mereka yang putus sekolah. Kemudian pertanian digenjot karena mayoritas warga Cianjur itu petani, dan kami fasilitasi pemasarannya melalui BUMD perdagangan. Diharapkan dengan pendidikan yang bagus dan sektor ekonomi dari pertanian yang meningkat bisa mengeraskan kemiskinan,”paparnya.

Herman menjelaskan, nantinya ada upaya pembagian program baik pusat sampai tingkat kabupaten dan kota untuk menurunkan angka kemiskinan.

“Justru itu bagus diarahkan oleh pemerintah pusat nanti akan di bagi-bagi mana yang di tangani pusat, provinsi dan kita (pemkab cianjur :red) dan semuanya sama dalam rangka percepatan IPM,”pungkasnya. (byu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *