“Justru kalau konsumsi beras kita menurun, terus produksi beras kita meningkat bisa kita jual, sehingga putaran uang di Kabupaten Bekasi jadi lebih banyak,” tukasnya.
Dikatakannya, untuk melihat pola makan masyarakat sudah berubah atau belum sudah ada alat yang akan mampu mendeteksinya. Seperti neraca bahan makanan yang bisa melihat konsumsi karbohidrat perorangnya.
“Ada alat untuk mengecek karbohidratnya, kalau masih tinggi pasti tidak berhasil,” tandas dia.
(pojokbekasi/izo)