Yang Tersisa Dari Fenomena Super Blue Blood Moon (2 habis)

Arus pasang surut efek dari fenomena alam blue blood moon tak jarang membuat nelayan malas melaut. Namun, bagi para penangkap udang dengan cara manual, asalkan arusnya terlihat aga tenang, mereka langsung melakukan penyelaman.

PERLI RIJAL, PALABUHANRATU

Sedikitnya ada sepuluh pencari udang dengan cara menyelam. Mereka hanya menggunakan alat seadanya berupa kaca mata diving dan find diving plus kantung sebagai wadah udang yang berhasil ditangkap.

Dengan melakukan diving dan snorkling di Pantai Gadobangkong, Teluk Palabuhanratu, Iwan Jet Lee (32) warga Kampung Babadan, RT 2/30, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Aukabumi ini, ia bisa menghasilkan puluhan ekor udang jenis pasir berukuran 5 inci.

Sesekali ia juga mendapatkan udang mutiara.

Berita Terkait : Yang Tersisa Dari Fenomena Super Blue Blood Moon (1)

“Alhamdulillah airnya paluh (tenang) dan berasih. Jadi saya bisa menyelam menangkap udang,” kata Iwan saat disambangi Radar Sukabumi di sela-sela diving, Jumat (2/2).

Ia menggunakan tangan kosong alias tak menggunakan alat apapun untuk menangkap udang-udang berprotein tinggi itu.

“Kalau hasilnya tidak menentu, paling sering antara 2 Kg sampai 3 Kg. Kalau sepi paling dapat satu ekor, kalau lagi banyak dapat 5 kilo,” katanya.

Hasil tangkapannya, ia jual seharga Rp150 ribu per Kg ke pengepul.

Bukan hanya menangkap udang, para penyelam pun juga mencari barang-barang kuno berbahan logam, tembaga, perak hingga emas.

Seperti rekannya, Agus (40) yang kerap mendapatkan emas perhiasan berupa kalung dan gelang.

“Kemarin dapat kalung 25 gram seharga Rp11 juta. Sekarang dapat gelang dan cincin. Tapi belum tahu apakah ini emas atau bukan. Kalau uang logam kuno banyak,” ucapnya.

Asep (38) juga menyebutkan, di Pantai Karangdeet tak. Jauh dari Gadobangkong yamg sudah rusak itu, para pencari ‘harta karun’ tak jarang mendapatkan perhiasan emas, perak, kuningan hingga tembaga. Namun ia belum pernah mendapatkannya.

“Kalau tetangga saya banyak yang dapat. Ada yang jual 2 juta, ada yang 500 ribu ada juga yang 11 juta. Ya, dari pada nganggur,” timpalnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *