Mengenal Lebih Dekat Grandmaster Muda Medina Warda Aulia

Nama Medina Warda Aulia memang sudah tidak asing lagi di dunia percaturan nasional maupun internasional. Bagaimana tidak, selain berparas cantik, perempuan berdarah Jawa Sunda ini juga banyak menyabet juara.

Selain juara nasional, remaja yang akrab disapa Medina ini juga beberapa kali meraih juara dunia catur. Tidak sampai di situ, remaja 20 tahun itu juga sempat memecahkan rekor dalam menyabet gelar Women Grandmaster.

Gelar itu disandang Medina saat berusia 16 tahun. Dan sampai saat ini belum ada yang menyamai prestasi tersebut. Ternyata di balik kesuksesan Medina di dunia catur, awalnya dia tidak begitu paham dengan catur.

“Baru pada usia sembilan tahun saat melihat ayah turnamen di perusahaan jadi tertarik. Dan ayah menawari untuk melatih,” ungkap Media kepada JawaPos.com, Senin (30/4).

Selama mendapatkan pelatihan dari sang ayah, Nur Muchlisin, yang kurang lebih tiga bulan, Medina langsung mengikuti kejuaraan catur daerah (Kejurda) di DKI Jakarta. Meski baru sekali mengikuti kejuaraan, Medina berhasil meraih juara pertama.

Medina punya alasan lain kenapa dirinya memilih olah raga catur. Menurutnya, selama ini dia tidak jago dalam olah raga yang mengandalkan kekuatan fisik. Sehingga, dirinya pun melabuhkan pilihannya ke olah raga catur.

“Kalau olah raga fisik saya memang tidak bisa, makanya saya pilih catur. Dulu juga sempat juara sempoa dan melukis,” ucap perempuan yang lahir pada 7 Juli 1997 tersebut.

Guna mengasah kemampuannya dalam bermain catur, Medina pun masuk di sekolah catur Utut Adianto yang ada di Bekasi. Setelah beberapa tahun mengikuti pendidikan catur, Medina rutin mengikuti turnamen.

Dan terbukti, ia sering membawa pulang gelar juara. Dari beberapa kejuaraan yang sudah diikutinya tersebut prestasinya di olah raga catur terus naik. Tidak hanya mengikuti kejuaraan di tingkat nasional, tapi juga kejuaraan tingkat dunia.

“Saya turun ke tingkat dunia itu mulai dari 2007 dan prestasi terus meningkat, pada tahun 2008 saya juara dunia. Kemudian pada 2016 saya mendapatkan gelar WGM di Turki, dan 2014 juga meraih gelar juara dunia,” ujar remaja yang saat ini tercatat sebagai mahasiswi Universitas Indonesia (UI) Jurusan Administrasi Negara tersebut.

Anak ketiga dari enam bersaudara itu juga mengaku masih memasang target untuk bisa meraih gelar di Grandmaster. Untuk itu, dirinya akan mengikuti berbagai turnamen catur dunia yang digelar.

“Target saya untuk meraih gelar Grandmaster, kalau sekarang kan saya baru WGM jadi rating performance-nya juga harus meningkat,” tandasnya.

(apl/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *