Melihat Pondok Pesantren (Pontren) Al Ghozaliyyah

Berdiri 9 Maret 1976, Lahirkan Santri Berprestasi dalam Al Qur’an

Pondok Pesantren (Pontren) Alqur’an Al Ghozaliyyah mengedepankan pada pembelajaran Al Qur’an dengan kurikulum yang terpadu dan intensif. Tak sedikit para santri alumnus Pontren Al Ghozaliyyah menjadi qori, qoriah dan hafidz, hafidzah berprestasi. Bahkan di antara mereka juga ada yang menjadi imam-imam masjid dan muadzin yang dipercaya.

Bacaan Lainnya

Laporan Didiet Rahma Aditya

Pondok Pesantren Al Ghozaliyyah didirikan oleh KH Ghozali Sanusi. Berdiri pad 9 Maret 1976 di atas tanah pribadi seluas lebih kurang 1.300 m2 dan terletak di Jalan Pemuda I Gang Hikmat II RT 002 RW 02 Kelurahan Citamiang Kecamatan Citamiang.

Pendiri sekaligus pengasuh Pontren Al Ghozaliyyah, KH Ghozali Sanusi menerangkan pesantren didirikan kepada santri-santri yang ingin mendalami Al Qur’an. “Karena Al Ghozaliyyah adalah pondok pesantren Al Qur’an,”tuturnya kepada Radar Sukabumi, kemarin. Tentunya metoda pembelajaran di dalamnya adalah terpadu dan intensif.

KH Ghozali menambahkan waktu awal berdirinya memiliki santri lebih kurang 40 orang. “Kini, santri di pesantren mencapai 140 orang terdiri dari santri laki-laki (santri, red) dan wanita (santriwati, red),”sebutnya.

Ia menerangkan jumlah itu untuk santri yang mondok di pesantren. Namun, ada juga santri kalong berjumlah sekitar 70 orang. Santri dan santri wati Pontren Al Ghozaliyyah berasal dari berbagai daerah antara lain, daerah Jampang Kabupaten Sukabumi, seperti Sagaranten dan Surade. Ada juga yang dari Sukaraja, Cisaat, bahkan Cianjur, dan lain sebagainya.

Pontren Al Ghozaliyyah berupaya mencetak manusia yang bertaffaqquh fiddin untuk menjadi pemimpin umat/bangsa. Pontren Al Ghozaliyyah berupaya menciptakan pendidikan santri yang memiliki jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah, kebebasan berfikir, dan berprilaku sesuai dasar Al Qur’an dan Sunah Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Pontren Al Qur’an, Al Ghozaliyyah fokus pada pembelajaran Al Qur’an dengan menghadirkan para ustadz dan ustadzah yang mumpuni dan berkualitas dalam bidangnya. Santri di Pontren Al Qur’an Al Ghozaliyyah memiliki pemikiran yang terbuka dan moderat tanpa menghilangkan peran Islam. Disiplin dan kesederhanaan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring dengan waktu, Pontren Al Qur’an Al Ghozaliyyah banyak menelurkan santri santri yang menjadi Qori, Qori’ah juga Hafidz, Hafidzah. “Ketika keluar dari pesantren, santri sudah memiliki hafalan ada yang satu juz, lima juz, 10 juz, 15 juz bahkan 30 juz,”kata KH Gozali Sanusi.

Ia menambahkan di antara santri juga ada yang menjadi imam-imam masjid dan muadzin, seperti di Masjid Agung Kota Sukabumi juga di Mabes TNI, juga ada yang di luar Sukabumi, seperti di Bandung dan di Bogor.

“Saya berharap santri Pondok Pesantren Al Ghozaliyyah dapat memasyarakatkan Al Qur’an pada kehidupan sehari-hari dari ilmu yang diperoleh di pesantren. Harapan kepada Bapak Walikota Sukabumi juga semoga selalu menjadi mitra dengan ulama, “bijaknya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *