Chef Renatta Pernah Dirawat Berbulan-bulan Karena Tubuhnya Terbakar

RADARSUKABUMI.com – KETENARAN sebagai chef andal telah direngkuh Renatta Moeloek setelah menjadi juri Masterchef Indonesia.

Namun, sebelum kepopularan itu, sejatinya Renatta pernah menjalani peristiwa yang sulit dilupakannya.

Ya, pada usia 18 tahun, Renata pernah menjadi korban kebakaran. Tubuhnya terbakar saat di dapur. Tangan, kaki hingga perut masih meninggalkan bekas sampai sekarang.

Saat itu, dirinya belum berkecimpung di dunia masak memasak. Itu terjadi saat dirinya mau mengikuti perkulihan kuliner di Paris. “Banyak orang mikirnya luka bakar (di tubuhnya) mungkin dari kerjaan, padahal enggak. Di tangan, kaki, sama di perut (lukanya). Untungnya kanan doang, pas dia (kompor) meledak reflek (menghindar dengan sebelah tubuhnya),” kenangnya saat berbincang di konten YouTube Chef Arnold Poernomo, Selasa (20/10/2020).

Kejadian itu nyaris membuat impiannya sekolah ke luar negeri lenyap. Namun, dia mampu meyakinkan kampusnya bahwa dirinya sedang proses kesembuhan di Indonesia dan akan segera mengikuti perkuliahan.

“Gue baru mau ke Paris Culinary School. Harusnya masuknya awal tahun, gue kecelakaan. Drama dulu, karena sekolahnya enggak boleh tunda,” sebutnya. Renatta dan dokter yang merawatnya harus mengirimkan progres kesembuhannya ke kampus.

Pun diungkapnya, selama menjalani perawatan luka bakarnya, dirinya sempat stres. Bukan karena menyesali apa yang terjadi, namun melihat kondisi sekeliling tempatny dirawat.

“Di rumah sakit berbulan-bulan. Menurut gua yang buat gua stres pas di rumah sakit, bukan karena hidup gue. Karena luka kena bakar (dirawat) di gedung isolasi. Gua di satu ruangan dengan belasan korban luka bakar yang lain. Sudah berbulan-bulan di situ (ada pasien) teriak-teriak diganti perban. Sebelah gua mukanya (hancur). Ada yang nangis, mukanya sudah enggak kelihatan baru tunangan, dia takut ditinggal suaminya,” paparnya.

Diakui Renatta, dirinya tidak trauma masak meski pernah terbakar di dapur. Hanya saja, traumanya kalau lihat api. “Actually enggak (trauma), very memorable, enggak trauma (masak). Traumanya lihat api, (kalau) kompor enggak, tapi mencium gas. Lebih hati-hati dengan kompor gas,” jelasnya.

Renatta bersyukur lukanya sembuh dan dirinya tidak ada masalah dengan tanda luka yang masih menempel di tubuhnya. (nin/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *