Harga Bapokting Alami Penurunan

Sejumlah pedagang dan pembeli saat melakukan jual beli di pasar tradisonal di Kota Sukabumi.

SUKABUMI – Sejumlah bahan pokok penting (bapokting) di Pasar Modern dan Tradisional Kota Sukabumi mengalami penurunan harga. Seperti cabai keriting merah semula Rp38 ribu menjadi Rp36 ribu/ kilogram, kemudian cabai rawit merah turunya sekitar Rp4 ribu / kilogram atau dari Rp36 ribu menjadi Rp32 ribu/ kilogram.
Selain itu bawang merah jawa saat ini berada dikisaran Rp34 ribu/ kilogram atau turun seribu rupiah.

“Selain bawang dan cabai, gula pasir juga ikut turun, saat ini harganya berada di angka RpRp11 ribu dari harga sebelumnya Rp12 ribu/ kilogram,”ujar Kabid Perdagangan Dinas, Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi Heri Sihombing. Kamis, (12/11).

Bacaan Lainnya

Heri mengungkapkan, turunya beberapa bapokting pekan ini, disebabkan adanya penurunan permintaan, sedangkan pasokan yang datang tetap.

“Berdasarkan keterangan dari para pedagang cabai dan bawang, turunya harga itu dikarenakan pembeli menurun, namun pasokanya tetap,”ungkap Heri.

Sementara untuk bapokting lainya masih terpantau stabil, diantaranya, beras Ciherang cianjur masih dijual dikisaran Rp11.500/ kilogram, beras Ciherang Sukabumi tetap berada di Rp9.400/ kilogram, telur ayam negeri masih dijual Rp24 ribu/ kilogram, minyak curah Rp14 ribu/ kilogram, bawang merah Rp34 ribu/ kilogram, dan bawang putih Rp24 ribu/ kilogram, garam halus 250gr masih diangka Rp1.500/Bks, dan terigu juga masih dijual Rp7.500/ kilogram.

Heri menambahkan, sejauh ini semua kebutuhan serta stok bapokting dan barang strategis lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran.

Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar. ”Meskipun aman dan stok cukup tersedia, kita terus lakukan pemantauan ataupun pengawasan kelapangan,”pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *