Pasca Terpapar Covid-19 Akibatkan Penurunan Daya Pikir dan Menurunkan Produktifitas, Begini Penjelasan Ahli

dr Lydia Agustina
Ahli Neurologi Mayapada Hospital Bogor BMC, dr Lydia Agustina

BOGOR — Virus Covid-19 nyatanya membawa dampak yang berkepanjangan kepada para penderitanya. Bahkan hal ini dirasakan setelah pasien dinyatakan sembuh (hasil PCR negatif). Dampak yang dirasakan yakni lambatnya kemampuan berpikir, kesulitan untuk fokus, dan menurunnya fungsi eksekutif otak.

Ahli Neurologi Mayapada Hospital Bogor BMC, dr Lydia Agustina menjelaskan virus SARS-CoV-2 dapat menginervasi ke semua organ yang memiliki reseptor ACE-2, dimana salah satunya adalah sistem saraf pusat (otak). Kondisi ini menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

Bacaan Lainnya

“Pada awalnya infeksi SARS-Cov-2 memicu peningkatan permeabilitas pembuluh darah, oedema pada otak, hiperkoagulasi dan inflamasi luas yang menyebabkan kerusakan banyak organ, terutama otak ,” jelas Lydia.

Hal ini mengakibatkan otak penderita covid-19 mengecil yang disebabkan berkurangnya volume zona abu-abu (gray matter) pada otak.

Lydia menyebut gangguan klinis tersebut dinamakan “Long Covid”, dimana diantara klinisnya terdiri dari brain fog (cognitive impairment), atau gangguan fungsi kognitif. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan konsentrasi, gangguan memori jangka pendek, dan gangguan bahasa reseptif dan/ fungsi eksekutif. Pada beberapa kasus pasien merasa produktifitasnya menurun secara signifikan.

“WHO menyebut ini dengan Post-Covid-19 Syndrome. Terjadi selama 4-12 minggu pasca sembuh dari Covid-19, bahkan yang persisten dapat terjadi hingga 6 bulan-1 tahun,” ujarnya.

Efek berkepanjangan ini tentu saja mengganggu apalagi ia mengatakan gangguan tersebut banyak terjadi pada generasi usia produktif.

Maka dari itu, sebaiknya bila ada gejala ke arah Covid-19 seperti sakit kepala, batuk, pilek, demam, pegal-pegal, nyeri sendi, kelemahan segera ditracing dengan swab atau PCR. Jika hasilnya positif maka akan diberikan tata laksana Covid-19 yang adekuat sehingga tidak jatuh pada gejala Long Covid berkepanjangan,” jelas Lydia.

Namun apabila sudah terjadi gejala “brain fog”, pasien diarahkan untuk melakukan konsultasi ke bagian saraf agar mendapatkan obat-obatan serta terapi yang sesuai.

“Biasanya diberikan obat-obat golongan neuroprotektor dan anti oksidan serta cognitive behavior therapy. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut di gray matter,” terangnya.

Untuk memfasilitasi dampak dari fenomena tersebut Mayapada Hospital Bogor BMC menyediakan beberapa paket pelayanan pemeriksaan. Terdapat 2 paket pemeriksaan Post Covid.

Pada paket Post Covid Health Screening Basic seharga Rp1.350.000, pasien akan mendapat konsultasi dari dokter umum, konsultasi dokter penyakit dalam, pemeriksaan laboratorium darah termasuk hati dan ginjal, antibodi serologi, serta EKG.

Pos terkait