Mengenal Hernia Inguinalis , Ini Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Dokter Spesialis Bedah Anak Mayapada Hospital Bogor BMC, Dr. Nadifa Agil
Dokter Spesialis Bedah Anak Mayapada Hospital Bogor BMC, Dr. Nadifa Agil

BOGORHernia inguinalis atau biasa dikenal dengan turun bero merupakan penonjolan dari isi suatu organ seperti usus, omentum, ovarium, tuba (pada wanita) melalui defek atau bagian lemah dari dinding perut. Penyakit ini ditandai dengan adanya penonjolan di area lipat paha atau selangkangan hingga ke kantung buah zakar tersebut.

Dokter Spesialis Bedah Anak Mayapada Hospital Bogor BMC, Dr. Nadifa Agil mengatakan penyakit hernia inguinalis dapat menyerang anak maupun orang dewasa namun dengan faktor penyebab yang berbeda.

“Jika pada anak disebabkan karena kelainan bawaan lahir sedangkan pada orang dewasa disebabkan kelemahan dari lapisan dinding perutnya,” jelas Nadifa.

Aktivitas pekerjaan seperti mengangkat beban, menium terompet, ataupun aktivitas lain yang memberikan tekanan yang kuat pada perut jika dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang lama dapat menjadi faktor penyebab timbulnya penyakit hernia pada orang dewasa.

Nadifa menjelaskan berdasarkan gejalanya Hernia Inguinalis terbagi menjadi empat fase yakni hernia reponible, ireponible, inkarserata, dan stragulata.

Hernia reponible merupakan fase awal penyakit ini. Keluhan yang dirasakan penderitanya yaitu ditemukannya benjolan di area lipat paha atau selangkangan. Pada fase ini benjolannya bersifat hilang timbul.

Benjolan timbul pada saat anak menangis, teriak, mengedan atau aktifitas lain yang memberikan tekanan pada perut. Benjolan akan hilang ketika anak berhenti menangis, istirahat, atau tidur. Di fase ini benjolan tidak menimbulkan rasa nyeri.

Pada hernia ireponible benjolan akan terus timbul di area tersebut. Penderita mulai merasa tidak nyaman dengan adanya benjolan tersebut nemun belum menimbulkan rasa nyeri.

Pada hernia inkarserata benjolan yang timbul disertai dengan adanya keluhan lain sebab pada hernia inkarserata sudah ada jepitan pada usus. Gejala yang dirasakan yakni nyeri, sumbatan usus yang membuat penderita kembung, muntah, tidak ldapat BAB dan tidak bisa buang angin.

Pada hernia inkarserata penderita harus segeta mendapatkan penanganan dokter sebab jika dibiarkan berlarut-larut maka akan berlanjut pada keadaan hernia strangulata.

Pada hernia strangulata penderita akan mengalami gangguan sirkulasi darah yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke usus sehingga usus dapat mengalami nekrosis bahkan mengalami kebocoran. Benjolan yang awalnya lunak berubah menjadi keras dan tegang pada keadaan ini.

“Kalau belum juga mendapat penanganan segera dapat mengancam jiwa dan menimbulkan kematian,” ujar Nadifa.

Oleh sebab itulah dirinya menegaskan perlu adanya pemeriksaan segera apabila ditemukan adanya gejala penyakit hernia. Hal ini penting untuk dilakukan agar mendapatkan penanganan segera sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

“Kalau hernia penanganannya adalah operasi namanya herniotomy pada anak anak untuk menuntup patent procesussus vaginalis sehingga isi dari rongga abdomen tidak kembali keluar ke selangkangan. Baiknya dari awal segera memeriksakan diri ke dokter jika menemukan benjolan di area tersebut” ucapnya. (cr1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *