Lindungi Pekerja Rentan, BPJAMSOSTEK Sukabumi Bersinergi dengan RS Primaya Sukabumi dalam Program GN Lingkaran

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – BPJAMSOSTEK Sukabumi terus mengoptimalkan program Gerakan Nasional Peduli Masyarakat Rentan (GN Lingkaran) kepada perusahaan-perusahaan yang telah menjadi peserta aktif BPJAMSOSTEK.

Kali ini, Rumah Sakit Primaya Sukabumi yang telah menjadi Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJAMSOSTEK berpartisipasi dalam program GN Lingkaran BPJAMSOSTEK untuk melindungi 100 petani di Kecamatan Cisaat.

Kepala BPJAMSOSTEK Oki Widya Gandha menjelaskan bahwa GN Lingkaran merupakan program pemberian bantuan kepada pekerja yang masuk kedalam kategori pekerja rentan agar mereka mendapat perlindungan sosial dalam program BPJAMSOSTEK.

GN Lingkaran bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pekerja rentan melalui donasi pembayaran iuran program BPJAMSOSTEK yang bersumber dari dana CSR perusahaan ataupun donasi masyarakat secara individual.

“Pekerja rentan adalah pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang memiliki risiko tinggi dalam bekerja. Ini adalah bentuk kolaborasi yang baik. Pada umumnya, CSR yang dikelola perusahaan untuk pemberian beasiswa ataupun lain sebagainya. Tetapi CSR yang dilakukan oleh RS. Primaya Sukabumi ini luar biasa, yakni berupa perlindungan dari risiko sosial untuk pekerja rentan,” ungkap Oki.

Dalam acara penyerahan simbolis GN Lingkaran BPJAMSOSTEK di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kec. Cisaat Kab. Sukabumi pada Kamis (31/03), turut hadir pula Direktur RS Primaya Sukabumi dr Lisbeth Marianne Br Siahaan, MARS, Kepala Dinas Pertanian Kab Sukabumi Tendy Hendrayana, S.IP, M.S, dan Kepala BPP Kec. Cisaat Susilowati, SP., MP.

Direktur RS Primaya Sukabumi dr. Lisbeth Marianne Br Siahaan, MARS mengungkapkan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pihaknya kepada para petani di Kecamatan Cisaat agar terlindungi dari risiko sosial.

“Selama ini mereka bekerja tanpa adanya jaminan keselamatan terhadap diri mereka sendiri, semoga dengan terlindunginya mereka dari risiko sosial, dapat meningkatkan semangat kerja mereka agar lebih produktif,” ujar Lisbeth. (izo)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *