“Kami bereaksi dengan cepat, mematikan dan efektif,” kata Kapten Israel Yotam Zeituni, komandan artileri yang menanggapi tembakan roket.
Ada beberapa kasus tembakan roket dari Lebanon ke Israel dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar disalahkan pada faksi Palestina di negara itu, bukan kelompok teror Hizbullah.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas bentrokan di Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Yerusalem dan serangan roket dari Gaza ke Israel. Hamas dan kelompok teror lain yang berbasis di Gaza telah berulang kali menyebut situs suci titik nyala sebagai garis merah. Tindakan polisi untuk meredam kerusuhan di sana Mei lalu termasuk di antara pemicu perang 11 hari di Gaza.