Sukmawijaya : Kalau Mau Menilai Marwan-Adjo, Lakukan Penilaian Secara Akademis

Reporter : Abi Husna

SUKABUMI-Mantan Bupati Sukabumi dua periode, Sukmawijaya berpendapat, perlu kajian akademis di semua lini pembangunan untuk menilai berhasilnya tidaknya Marwan-Adjo dalam memimpin pemerintahan di Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Perlu kajian akademis atau kajian ilmiah kalau mau menilai berhasil tidaknya sebuah pemerintahan. Kalau mau menilai secara objektif, lakukan cara itu. Kalau penilaian pribadi, penilaian cara-cara politis pasti hasilnya menurut ini berhasil, menurut itu tidak berhasil,”kata Sukmawijaya saat berbincang dengan radarsukabumi.com beberapa waktu lalu.

Dengan kajian akademis, tentu di situ akan terlihat, mana yang lebih dan mana yang kurang. Dengan kajian akademis ilmiah pula terang Sukmawijaya, tentunya masyarakat akan lebih teredukasi tentang sebuah proses pembangunan yang sudah dan akan dilakukan.

Sukmawijaya sendiri memiliki penilian atas pemerintahan Marwan-Adjo yang belum genap dua tahun. Menurutnya, meski baru mau berjalan dua tahun, Marwan-Adjo aku Sukmawijaya sudah cukup berhasil mewujudkan visi misi dan programnya saat di masa kampanye lalu.

“Contohnya, memang belum semua jalan berstatus kabupaten diperbaiki. Tapi saya perhatikan ada cukup peningkatan. Kalau belum diperbaiki, ya wajarlah, kan masih dalam proses,”ucap Sukmawijaya yang kini aktif menjadi dosen di STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi ini.

Sukmawijaya merasakan betul bagaimana dinamika jatuh bangunnya mewujudkan harapan masyarakat Kabupaten Sukabumi selama memimpin kabupaten terluas se-pulau Jawa Bali ini. Terlebih berbagai tuntutan dari elemen masyarakat kaum kritis yang senantiasa mengkritisinya meski ia sudah berusaha berupaya mewujudkan janji-janjinya.

“Ya wajar saja kalau ada tuntutan dari masyarakat. Saya yakin Pak Marwan dan Pak Adjo mampu mengatasi semua persoalan pembangunan yang dituntut masyarakat. Saya tahu betul sifat pak Marwan yang tegas dan kadang ceplas-ceplos apa adanya kalau bicara. Tinggal harus lebih bersabar dan membuka komunikasi saja kepada masyarakat. Jangan hiraukan suara-suara tidak jelas. Lebih baik dengarkan masukan-masukan berharga yang sifatnya membangun,”tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *