Sukabumi Diteror Ular Kobra

SUKABUMI – Teror ular kobra yang menyerang beberapa daerah di Jawa Barat, ternyata juga terjadi di Sukabumi. Baru-baru ini, Warga Perum Pakuan Residence di Jalan Sawahbera, Benteng Kidul, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong resah akibat diteror ular.

Sedikitnya, sudah lima ular yang berhasil ditangkap warga. Teror ular kobra juga terjadi di wilayah Kecamatan Cikembar dan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Kabar tersebut, dibenarkan oleh Yoga, warga setempat yang juga Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Warudoyong. Menurutnya, teror anak ular di pemukiamnya ini sudah terjadi dalam dua hari kebelakang.

“Sudah ada lima ular hingga saat ini yang berhasil ditangkap. Saya curiga, itu berasal dari lahan yang kurang terurus dekat taman perumahan,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (13/12).

Ular yang ditangkap, sebut Yoga, diantaranya dua anak ular kobra, satu anak ular pucuk dan dua anak welang. Satu diantaranya, sudah masuk ke garasi rumah salah satu warga.

“Satu ular ditangkap di garasi, dan sisanya di tangkap oleh petugas keamanan perumahan. Informasinya semua sudah mati,” sebutnya.

Kendati demikian, warga perumahan saat ini mulai cemas atas teror ular tersebut. Dikhawatirkan, masih banyak ular yang berkeliaran di luar yang bisa masuk kerumah warga. “Kami sudah lapor ke BPBD Kota Sukabumi. Informasinya bakal segera datang ke lokasi untuk mengecek,” terangnya.

Selain itu, pihaknya bakal segera menjadwalkan untuk bergerak bersama warga perumahan membersihkan rumput-rumput di lahan yang kurang terurus untuk mengantisipasi teror ular.

“Kami segera akan membersihkan lingkungan perumahan. Rencananya besok (hari ini, red) kami akan kerja bakti bersama warga,” pungkasnya.

Teror ular kobra juga terjadi di wilayah Kecamatan Cikembar dan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Ular hitam dan mematikan tersebut masuk ke pekarangan rumah warga bahkan nyaris berusaha masuk rumah.

Salah seorang warga yang tinggal di Perumahan Bumi Cikembang Endah, Dodi Arisandi (26) mengatakan, munculnya ular yang diketahuinya berukuran kecil itu dari saluran air pembuangan. Meskipun tidak melakukan penyerangan, namun kemunculan hewan melata ini cukup membuat warga ketakutan.

“Keluarnya dari got setelah hujan mengguyur. Kami khawatir, ular ini menyerang warga khususnya anak-anak,” ujar Dodi.

Sebelumnya, Dodi mengaku belum pernah menemukan ular jenis apapun selama tinggal di perumahan tersebut. Namun setelah kemarau panjang berlalu dan berganti ke musim hujan, ular-ular berbahaya bagi keselamatan pun bermunculan.

“Sekarang kami setelah turun hujan, langsung memeriksa sekitar rumah. Khawatir ular-ular itu kembali muncul dan masuk rumah,” pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan seorang buruh bangunan asal Desa/Kecamatan Warungkiara, Asep Saepul Milah (37). Ia mengaku saat hendak menggali tanah untuk pemasangan pondasi, menemukan tiga ekor ular jenis kobra. Sontak ia pun melakukan upaya supaya ular tersebut tidak melakukan penyerangan.

“Dua ekor yang ukurannya kecil berhasil kami tangkap, sementara satu ekor lainnya kabur,” akunya.

Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Asep pun meminta pihak pemerintah melakukan upaya preventif dalam mengatasi teror ular. Ia meyakini, munculnya ular yang habitatnya di tempat lembab ini terjadi juga di daerah-daerah lain di Kabupaten Sukabumi.

“Kami yakin di daerah lain pun sama. Makanya sebelum adanya korban, lebih baik upaya preventif ini dilakukan secara bersamaan antara warga dan juga pemerintah,” singkatnya seraya berharap. (upi/ren/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *