Sudah 6 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Manado, Ini Datanya

Ombak tinggi yang melanda pesisir Manado Sulawesi Utara pada Minggu (17/1/2021). Foto : humas.phri-jabar.or.id

MANADO — Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan, terdapat enam orang meninggal dunia akibat banjir dan longor di Kota Manado, Sulawesi Utara. Data ini tercatat pada Senin (18/1) pukul 09.30 WIB.

“Sampai saat ini berdasar catatan di lapangan ada 6 orang meninggal dunia akibat banjir dan tanah longor di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Senin (18/1).

Bacaan Lainnya

Raditya menyampaikan, banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 WITA dengan tinggi muka air sekitar 50 sampai 300 sentimeter. Akibat musibah ini, sebanyak 500 jiwa mengungsi.

Sejumlah kecamatan terdampak bencana ini, antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil dan Kecamatan Wenang.

“Kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang. Tim di lapangan juga masih melakukan pendataan kerusakan rumah,” ujar Raditya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado, lanjut Raditya, melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI/Polri, masyarakat dan relawan. Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.

“BPBD Provinsi Sulawesi Utara bersama BPBD Kota Manado akan melakukan giat pembersihan material pascabanjir dan tanah longsor,” ucap Raditya.

Berdasarkan pantauan BPBD Kota Manado, sambung Raditya, saat ini banjir telah surut dan cuaca terpantau panas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *