Puting Beliung Terjang Gegerbitung Sukabumi, Puluhan Rumah Warga Porak Poranda

Puting beliung gegerbitung sukabumi
Kondisi rumah warga dj Kecamagan Gegerbitung pasca diterjang bencana alam angin puting beliung

GEGERBITUNG – Puluhan rumah warga di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat bagian atapnya porak poranda setelah diterjang angin bencana alam puting beliung.

Peristiwa bencana alam angin puting tersebut terjadi Kamis, (20/4) sekitar pukul 14.30 WIB, akibat cuaca ekstrim yang akhir akhir ini melanda Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa tersebut, namun sedikitnya puluhan rumah rusak terjadi di beberapa kampung di Desa Cijurey dan Desa Karangjaya.

Entis Daeng Sutisna manajer pusat pengendalian dan operasi pada BPBD Kabupaten Sukabumi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari petugas penanggulangan kebencanaan kecamatan sekitar 17 unit rumah warga mengalami rusak sedang di kampung Pasir kuda, 1 unit rusak di kampung Cisayarang Desa Cijurey.

Sementara, kata Entis Daeng Sutisna, di Desa Karang Jaya tepatnya di Kampung Cibala terdapat 3 unit rumah rusak, di kampumg Cijawati 5 unit rusak, kampung Ciseupan 5 unit rusak, dan di kampung Sindangkerta 15 unit dan saty musola juga rusak.

“Rata rata kerusakan rumah warga akibat peristiwa bencana alam angin puting beliung itu pada bagian atapnya,” ujarnya.

Entis Daeng Sutisna, menegaskan telah mengintruksikam petugas kebencanaan kecamatan Gegerbitung langsung berkoordinasi dengan perangkat desa, kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Tagana, dan relawan Desa guna melakukan upaya penanganan sementara.

“Adanya peristiwa bencana angin puting beliung itu, petugas langsung memberi himbauan kepada warga masyarakat untuk tetap waspada, karena kondisi cuaca ekstrim bisa kembali terjadi sewaktu waktu,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga, kata E. Daeng Sutisna petugas bersama pemilik rumah dibantu warga setempat langsung melakukan evakuasi matrial reruntuhan atap.

“Ya seperti pecahan genteng dan asbes yang berserakan didalam rumah dan memotong pohon yang tumbang, untuk kebutuhan mendesak genteng dan asbes,” bebernya. (Nandi)

Pos terkait