Puasa di Pengungsian, Seratusan Korban Pergerakan Tanah Nyalindung Pasrah

PASRAH DAN CERIA: Para korban pergerakan tanah di Kampung Gunung Batu, Desa Kartaangsana, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi tetap siap menyambut ibadah puasa Ramadan meski di lokasi pengungsian. (foto: Lupi/radarsukabumi.com)

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Ibadah Ramadan tahun ini tentu dirasakan sangat berbeda daripada tahun lalu oleh lebih dari seratus jiwa warga Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten sukabumi. Sebab mereka menjadi korban dari bencana alam pergerakan tanah di lokasi tersebut.

Harus menjalankan ibadah puasa hari pertama di tenda pengungsian yang disediakan BPBD Kabupaten Sukabumi pun bukanlah harapan mereka. Kendati panitia telah menyiapkan beberapa program pada bulan suci ini.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Kertaangsana, Agus Sudrajat mengatakan, ada lebih dari sereatus jiwa yang saat ini bertahan di lokasi pengungsian. Adapun persiapan bulan Ramadan ini lokasi pengungsian, pihaknya telah merancang beberapa program bersama panitia lokal dan para relawan.

“Tentunya kami sudah menyiapkan berbagai hal, terutama menyangkut pelaksanaan hari pertama ibadah puasa di lokasi pengungsian. Mulai dari menyiapkan santap sahur dan buka puasa serta kegiatan lainnya bersama para panitia lokal dan para relawan,” kata Agus Sudrajat kepada Radarsukabumi.com, Minggu (5/5/2019)

Sementara itu, di lokasi terpisah, Yanti (37) korban terdampak pergerakan tanah mengungkapkan, kondisi yang mereka alami saat ini tidak akan menghalangi ibadah puasa. Yanti bersama enam anggota keluarganya mengaku pasrah menjalani ibadah shaum di tenda pengungsian.

“Ya mau gimana lagi, ini kan musibah. Kami ikhlas saja, tentunya kondisi ini tidak menghalangi kami sekeluarga untuk tetap menjalankan ibadah puasa,” pungkasnya.

(upi/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *