Pilkada Kota Sukabumi 2024 Diprediksi Tiga Poros

Pilkada Kota Sukabumi 2024
Pilkada Kota Sukabumi 2024 diprediksi akan diikuti oleh tiga bacalon wali kota, yakni Ayep Zaki, Mohammad Muraz, dan Achmad Fahmi.

SUKABUMI – Juli menjadi bulan penting bagi mereka para calon kepala daerah. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, salah satunya ‘mengunci’ dukungan partai koalisi. Jika memang tidak ada kejutan lagi, maka Pilkada Kota Sukabumi 2024 bakal diikuti oleh tiga poros.

“Ya, ada kemungkinan tiga poros,” kata Pengamat politik Sukabumi, Asep Deni kepada Radar Sukabumi, Selasa (2/7).

Bacaan Lainnya

Kepada redaksi, Asep Deni mengupas secara detail konstelasi politik di Kota Sukabumi. Namun sebelum berbicara tentang poros tersebut, dia memaparkan lima indikator dalam perhelatan pilkada. Kelimanya yaitu popularity (popularitas), electability (elektabilitas), supporting
party (dukungan partai koalisi), bajet dan strategi. Hal paling mendasar menurut Asep Deni adalah indikator political popularity, political electability dan supporting party.

Dia pun mencontohkan situasi yang terjadi pada salah satu bacalon, Achmad Fahmi. Ketua MPD PKS Kota Sukabumi itu tampaknya dipastikan mendapatkan restu dan anggukan dari partainya.

“Karena rekomendasi sudah muncul, termasuk dari DPW PKS Jabar. Nah ini hanya menunggu waktu saja. Dan tinggal menunggu pasangan juga,” ujar Asep Deni.

Di sisi lain, munculnya wacana Mohamad Muraz dan Andri Hamami membuat dinamika politik Kota Sukabumi memanas dan luar biasa.
Keduanya adalah mantan kepala daerah Kota Sukabumi, namun beda periode.

Muraz adalah Wali Kota Sukabumi 2013-2018 dan Andri Hamami adalah Wakil Wali Kota Sukabumi 2018-2023.

Asep Deni menyoroti kelegawaan Andri Hamami yang sebelumnya ingin di posisi F1, kemudian rela menjadi F2.

“Pak Andri tampaknya lebih welcome karena mau jadi bakal calon wakil, tapi asal dengan Pak Muraz. Sehingga terjadi kesepakatan antara Partai Demokrat dengan Partai Golkar yang isinya mengusung Pak Muraz sebagai bacalon wali kota dan Pak Andri Hamami sebagai bacalon wakil wali kota. Jadi ini semakin cair,” papar dia.

Dalam pertarungan politik, kata Asep Deni, kalkulasi usungan dan kalkulasi menjadi hal yang sangat logic.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *