Penumpang Jurusan Sukabumi -Jakarta Merosot

Kondisi penumpang di Terminal KH Ahmad Sanusi yang sepi dampak PSBB di Jakarta.

SUKABUMI – Kondisi sopir bus jurusan Sukabumi- Kampung rambutan Jakarta sangat memprihatinkan. Mereka kehilangan pendapatan, lantaran penumpang arah Jakarta sangat turun drastis dibanding hari biasa.

“Iya Jakarta kan lagi PSBB, jadi penumpang kami , baik dari terminal Sukabumi atau dari Terminal di Kampung Rambutan sepi pisan,” ujar Sopir bus Sugih Jaya, Okon Kuswara kepada Radar Sukabumi, Jumat (25/9).

Bacaan Lainnya

Bahkan untuk setoran kepada pengusaha bus kata Okon jadi minus. Dikatakannya, sekali menarik penumpang paling banyak itu 10 sampai dengan 15 orang.

“Setoran ke pemilik bus itu sehari 600 ribu, kondisi gini mah boro-boro setoran yang ada minus. Bahkan hari ini saya tidak jadi berangkat ke Jakarta, malah balik lagi ke terminal Sukabumi. baru jalan sampai perempatan Lembur situ gak ada penumpang satu pun jadi balik lagi,”akunya.

Okon bingung dengan kondisi seperti ini. Sementara dirinya harus membiayai keluarganya dirumah. “Ya bingung, mau cari kerjaan , kerja apa. Jaman sekarang susah cari kerja. Mudah-mudahan kondisi ini cepat berlalu,” harapnya.

Sementara itu, secara keseluruhan jumlah penumpang khusus jurusan Jakarta – Sukabumi di terminal KH. Ahmad Sanusi Kota Sukabumi alami penurunan hingga 50 persen.

Hal itu disebabkan wilayah Jakarta kembali diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi tersebut juga membuat para Awak Bus khusus jalur Jakarta-Sukabumi terpaksa hanya mampu satu kali jalan (rit).

“Iya sejak wilayah Jakarta diterapkan PSBB lagi, Terjadi Penurunan penumpang, dan juga para supir hanya mampu satu kali jalan,”ujar Kepala Terminal KH. Ahmad Sanusi Yuki Rachman Yunus.

Sebelum PSBB lanjut Yuki, jumlah penumpang yang akan berangkat atau pun yang datang ke Terminal bisa mencapai ribuan orang. Tapi, setelah ada PSBB terjadi penurunan tajam.

”Bahkan para supir membawa Bus jurusan Jakarta- Sukabumi melihat dulu apakah penumpangnya ramai atau tidak. Sebab jika dipaksakan tetap narik, tentu saja tidak akan sebanding dengan biaya akomodasi yang dikeluarkan.”tuturnya.

Yuki juga belum bisa memastikan akan berapa lama kondisi ini kembali normal, yang jelas pihaknya tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh Gugustugas pusat.”Saya tidak tahu smapai kapan akan kembali normal,”ungkapnya.

Disisi lain Yuki juga mengakui jika dalam memberikan pelayanan di wilayahnya , selalu menerapkan protokol kesehatan termasuk disetiap Bus yang akan berangkat, jumlah penumpangnya juga dibatasi.

”Kita tetap menerapkan protokol kesehatan di terminal KH. Ahmad Sanusi, hal ini juga untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,”pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *